Profil Blinne N Ghrlaigh, Kata-katanya di Sidang Genosida Israel Tuai Pujian

Ruth Meliana Suara.Com
Jum'at, 12 Januari 2024 | 13:35 WIB
Profil Blinne N Ghrlaigh, Kata-katanya di Sidang Genosida Israel Tuai Pujian
Blinne Ní Ghrálaigh, pengacara asal Irlandia yang berpidato soal genosida di hadapan Mahkamah Internasional (ICJ), Kamis (11/1/2024). [Guardians]
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Dirinya berpraktik dalam bidang hak asasi manusia, hukum publik, hukum publik internasional, dan hukum pidana. Adapun pidatonya terkait genosida yang terjadi di Palestina menuai sorotan dan membuatnya menerima pujian.

Pidato Blinne Ní Ghrálaigh Soal Genosida

Dalam momen di hadapan ICJ, Blinne Ní Ghrálaigh, berargumen tentang risiko tindakan genosida dan potensi kerusakan lebih lanjut di Gaza. Ia pun mengungkap ada sekitar 247 warga Palestina yang tewas setiap harinya.

"Berdasarkan angka saat ini, rata-rata 247 warga Palestina terbunuh dan berisiko dibunuh setiap hari, banyak dari mereka hancur berkeping-keping. Jumlah tersebut termasuk 48 ibu setiap hari, dua ibu setiap jam, dan lebih dari 117 anak setiap hari, sehingga Unicef menyebut tindakan Israel sebagai perang terhadap anak-anak," katanya.

Blinne menyinggung tidak adanya tanda-tanda pembunuhan akan berhenti. Ia juga menyebut banyak orang-orang dengan profesi tertentu yang menjadi sasaran Israel. Mereka dibunuh sampai keluarganya ikut dicari.

“Mengingat angka kematian saat ini, tidak menunjukkan tanda-tanda akan mereda. Setiap hari lebih dari 3 petugas medis, 2 guru, lebih dari satu pegawai PBB dan lebih dari satu jurnalis akan dibunuh," ungkap Blinne.

"Banyak di antaranya ketika sedang bekerja atau dalam serangan yang tampaknya ditargetkan terhadap keluarga mereka, rumah, atau tempat mereka berlindung," sambungnya.

Blinne juga mengatakan bahwa risiko kelaparan di sana kian meningkat. Sebab, saat warga Palestina ingin mencari bantuan, selalu diserang. Tak heran jika banyak anak-anak yang kakinya diamputasi bahkan tanpa bius.

“Risiko kelaparan akan meningkat setiap harinya. Setiap hari, rata-rata 629 orang akan terluka, bahkan berkali-kali lipat ketika mereka berpindah dari satu tempat ke tempat lain dengan putus asa mencari perlindungan," ucap Blinne.

Baca Juga: Cerita Pejuang Kemanusiaan dari Gaza yang Terancam di Ujung Moncong Senjata Israel

“Setiap hari lebih dari 10 anak Palestina akan diamputasi salah satu atau kedua kakinya, banyak di antaranya tanpa obat bius. Setiap hari semakin banyak orang yang putus asa terpaksa pindah dari tempat mereka berlindung atau akan dibom. Seluruh keluarga multigenerasi akan musnah," lanjutnya lagi.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI