Profil Blinne N Ghrlaigh, Kata-katanya di Sidang Genosida Israel Tuai Pujian

Ruth Meliana Suara.Com
Jum'at, 12 Januari 2024 | 13:35 WIB
Profil Blinne N Ghrlaigh, Kata-katanya di Sidang Genosida Israel Tuai Pujian
Blinne Ní Ghrálaigh, pengacara asal Irlandia yang berpidato soal genosida di hadapan Mahkamah Internasional (ICJ), Kamis (11/1/2024). [Guardians]

Suara.com - Afrika Selatan menyampaikan pendapatnya di hadapan Mahkamah Internasional atau ICJ pada Kamis (11/1/2024). Hal ini ada kaitannya dengan tuduhan terhadap Israel yang melakukan genosida di Gaza, Palestina.

Sidang tersebut merupakan tindak lanjut dari permohonan Afrika Selatan yang sempat diajukan pada 29 Desember 2023 lalu. Dalam agenda Kamis kemarin, mereka diwakili oleh setidaknya enam orang pengacara. Salah satunya Blinne Ní Ghrálaigh, seorang pengacara wanita asal Irlandia.

Pidatonya dalam kesempatan tersebut sampai menuai pujian. Untuk itu, profilnya serta apa yang ia sampaikan terkait genosida memicu penasaran.

Profil Blinne Ní Ghrálaigh

Tak diketahui berapa usia Blinne Ní Ghrálaigh. Hanya saja, ia dikenal sebagai pengacara senior asal Irlandia. Namanya pernah masuk dalam Daftar Penasihat Hukum di ICC. Ia juga sempat diberikan beberapa penghargaan.

Salah satunya dinobatkan sebagai International Junior of the Year dalam Legal 500 Bar Awards 2022-2023. Penobatan tersebut diberikan setelah Blinne menangani banyak kasus yang melibatkan berbagai negara di dunia.

Terkait pendidikannya, Blinne pernah belajar Bahasa Modern dan Abad Pertengahan di Queens' College, Cambridge. Lalu, ia diketahui merupakan lulusan S2 Hukum di Universitas Westminster, Inggris.

Blinne pun sempat mengikuti kursus di Sekolah Hukum Inns of Court. Selain itu, ia juga pernah belajar Hukum Internasional di Universitas New York. Tak lupa mengenyam studi di Harvard Law School melalui program beasiswa.

Di sisi lain, Blinne kerap tergabung dalam berbagai asosiasi. Ia yang kini menjadi Pejabat Eksekutif di Komite Hak Asasi Manusia Bar pernah menjabat Wakil Ketua. Kemudian, ada pula organisasi-organisasi lain yang ia ikuti.

Baca Juga: Cerita Pejuang Kemanusiaan dari Gaza yang Terancam di Ujung Moncong Senjata Israel

Mulai dari Asosiasi Pengacara Hukum Administrasi, Asosiasi Pengacara Kriminal, hingga Asosiasi Pengacara Hak Asasi Manusia. Hal itu menunjukkan bahwa Blinne Ní Ghrálaigh memang layak disebut pengacara senior. 

Dirinya berpraktik dalam bidang hak asasi manusia, hukum publik, hukum publik internasional, dan hukum pidana. Adapun pidatonya terkait genosida yang terjadi di Palestina menuai sorotan dan membuatnya menerima pujian.

Pidato Blinne Ní Ghrálaigh Soal Genosida

Dalam momen di hadapan ICJ, Blinne Ní Ghrálaigh, berargumen tentang risiko tindakan genosida dan potensi kerusakan lebih lanjut di Gaza. Ia pun mengungkap ada sekitar 247 warga Palestina yang tewas setiap harinya.

"Berdasarkan angka saat ini, rata-rata 247 warga Palestina terbunuh dan berisiko dibunuh setiap hari, banyak dari mereka hancur berkeping-keping. Jumlah tersebut termasuk 48 ibu setiap hari, dua ibu setiap jam, dan lebih dari 117 anak setiap hari, sehingga Unicef menyebut tindakan Israel sebagai perang terhadap anak-anak," katanya.

Blinne menyinggung tidak adanya tanda-tanda pembunuhan akan berhenti. Ia juga menyebut banyak orang-orang dengan profesi tertentu yang menjadi sasaran Israel. Mereka dibunuh sampai keluarganya ikut dicari.

Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI