Pria dengan lama lengkap Thomas Trikasih Lembong itu sebenarnya lahir di Jakarta, namun dia tumbuh besar di luar negeri juga lebih lama sekolah di berbagai negara karena pekerjaan orang tuanya.
Tom mengenyam sekolah SD di Jerman hingga berusia 10 tahun. Dia sempat pulang ke Indonesia dan meneruskan SD serta SMP di Sekolah Regina Pacis, Jakarta. Saat SMA, Tom pindah lagi ke Boston, Massachusetts, Amerika Serikat. Kemudian, Tom menempuh kuliah dalam bidang arsitektur dan perancangan kota di Universitas Harvard dan lulus pada tahun 1994.
Setelah menyelesaikan pendidikannya, Tom memulai kariernya dengan bekerja di Divisi Ekuitas Morgan Stanley (Singapore) Pte. Ltd pada 1995. Pada situs International Institute for Strategic Studies (IISS) tercatat kalau Tom bekerja sebagai bankir investasi di Deutsche Securities Indonesia dari 1999-2000.
Mulai Masuk Pemerintahan
Awal mula Tom Lembong berada di pemerintahan dengan menjabat sebagai kepala divisi dan wakil presiden senior di Badan Penyehatan Perbankan Nasional (BPPN) pada tahun 2000-2002. Ketika itu, BPPN berada di bawah Kementerian Keuangan dan Bank Indonesia yang bertugas untuk merekapitalisasi dan merestrukturisasi sektor perbankan Indonesia pasca Krisis Keuangan Asia pada 1998. Setelah itu, Tom bekerja di Farindo Investments pada tahun 2002-2005.
Sebelum diangkat menjadi menteri dan masuk kabinet, Tom juganseorang pengusaha. Dia menjadi pendiri sekaligus Chief Executive Officer dan Managing Partner di Quvat Management Pte. Ltd. sebuah dana ekuitas swasta yang didirikan pada tahun 2006. Selain itu, dia juga tercatat sebagai presiden komisaris PT Graha Layar Prima Tbk (BlitzMegaplex) dari tahun 2012 hingga 2014.
Tom lembali terlibat dalam pemerintahan pada 2013 sebagai penasihat ekonomi juga penulis pidato untuk Gubernur Jakarta saat itu, Joko Widodo atau Jokowi. Peran ini berlanjut ketika Jokowi menjadi presiden pada periode pertama tahun 2014. Dia juga sempat dipercaya menjadi Menteri Perdagangan oleh Presiden Jokowi pada tahun 2015 hingga 2016.