Dedi tak tahan menanggung malu akibat harus berutang dan akhirnya memilih untuk tak makan selama berhari-hari. Ia hanya melepas dahaganya dengan minum air keran.
Dedi yang kini: Hidup mapan tapi dinilai nyinyirin orang susah
Kini, hidup Dedi tampak lebih sejahtera. Ia berhasil merintis karier sebagai politisi dan menjabat beberapa posisi mentereng seperti anggota DPR RI, Wakil Bupati Purwakarta dan Bupati Purwakarta.
Dedi juga mengantongi harta miliaran Rupiah, terbukti dari laporan LHKPN yang ia setorkan kepada KPK. Laporan tersebut merinci bahwa Dedi mengantongi harta Rp 7.814.659.003 atau sekitar Rp 7,81 miliar.
Tetapi, Dedi kini dinilai tak mengingat perjuangannya sebagai orang susah lantaran menyindir mereka yang mengeluhkan kenaikan harga beras.
Dedi melalui pernyataannya menyayangkan orang-orang yang mengeluh harga beras naik seperti seolah-olah dunia sedang kiamat. Namun yang Dedi sayangkan mereka tak pernah mengeluh kala harga kebutuhan lain naik.
“Harga skincare, rokok, HP, motor, baju naik diam saja tetap pada beli, giliran harga beras yang naik ribut semuanya serasa dunia mau kiamat,” bunyi pernyataan Dedi Mulyadi.
Dedi juga menyindir mereka yang mengeluh harga beras naik tak peduli dengan kondisi para petani beras.
"Makan nasi yang terbuat dari beras tapi tidak pernah menghargai sawah, tidak pernah menghargai petani, tidak pernah menghargai buruh tani," lanjutnya.
Baca Juga: Ganjar Pranowo Bikin Status Tanya Harga Beras, Malah Dirujak Netizen Begini
Tak cukup di situ, Dedi juga mengeluh orang-orang tak peduli kala banyak penggusuran sawah demi pembangunan.