Suara.com - Calon presiden (capres) nomor urut 02, Prabowo Subianto, hingga kini masih unggul di real count Komisi Pemilihan Umum (KPU).
Bersama calon wakil presidennya, Gibran Rakabuming Raka, hampir pasti keluar sebagai pemenang Pemilihan Presiden (PIlpres) 2024 dengan satu putaran.
Di balik perhelatan pilpres, nama Prabowo seakan lekat dengan Raja Yordania Abdullah II. Bahkan keduanya pernah menjalin persahabatan hingga kini.
Persahabatannya mereka tertuang dalam buku berjudul "Prabowo: Dari Cijantung Bergerak ke Istana" yang ditulis Femi Adi Soempeno pada 2009.
Dalam buku itu disebutkan, keduanya bertemu saat menempuh pendidikan di Fort Benning, salah satu lembaga pendidikan pasukan khusus militer di Amerika Serikat.
Ketika itu Prabowo belum terjun ke politik dan masih menjadi pengusaha dan Abdullah belum menjadi raja.
Ketika pecah peristiwa 1998 di Indonesia, Prabowo yang kala itu diduga terlibat pelanggaran HAM, ditawari Abdullah untuk tinggal sementara di negaranya.
Prabowo lantas menerima tawaran tersebut dan sempat menetap di Yordania selama beberapa tahun.
Kedekatan itulah yang membuat politikus Partai Demokrat, Jansen Sitindaon menyebut kalau Prabowo dan Raja Abdullah memiliki sejumlah kemiripan.
Baca Juga: Mengintip Menu Buka Puasa Prabowo Bersama Titiek Soeharto dan Didit, Banjir Doa Netizen
Hal itu ia tuangkan melalui akun X miliknya @jansen_jsp beberapa waktu lalu. Jansen menyebut, keduanya merupakan sama-sama prajurit miiter tangguh di masanya.
"Sama2 jadi tentara hebat dan komandan pasukan khusus negara masing2," demikian cuitnya, dikutip Rabu (13/3/2024).
Ia juga menyebut, baik Prabowo maupun Raja Abdullah sama-sama menempuh jalan berliku untuk naik ke kursi kekuasaan.
Menurutnya, Raja Abdullah II harus menunggu bertahun-tahun hingga bisa menjadi raja di negaranya.
"Walau dia anak pertama laki-laki dari Raja Hussein, Abdullah bukanlah Putra Mahkota. Pamannya Hassan-lah (adek Hussein) yg jadi Putra Mahkota Yordania lebih dari 30 tahun," sambungnya.
Jadi, jika Raja Hussein meninggal dunia, maka tampuk kekuasaan akan beralih ke adiknya, bukan ke Abdullah.