Emil lalu menyebut Canberra, ibu kota Australia juga bernasib sama. "Australia juga sama, ramainya di Sidney, Melbourne, ibu kotanya Canberra sepi, kurang manusia. Kotanya keren, indah tipikal Australia, tapi sepi," sambung Emil.
Pemindahan Ibu Kota Australia dari Sydney ke Canberra memang menghadapi tantangan. Profesor Michele Acuto, seorang pakar politik dan perencanaan kota dari Universitas Melbourne mengatakan bahwa kekuatan ekonomi Australia terlihat terpisah dari pusat kekuasaan politik (Canberra) lebih dari 100 tahun setelah pemindahan Ibu Kota dari Sydney ke Canberra.
4. Brasil
Selanjutnya, Emil mengatakan ibu kota Brasil, Brasilia juga gagal karena terlalu luas dan kurang manusiawi. Di Brasilia, orang-orang berjalan terlalu jauh sehingga kepanasan karena jaraknya yang berjauhan. Menurut Emil, jika sebuah kota tidak ada orang berjalan kaki, maka itu termasuk kota yang gagal.
Brasilia memang bukan kota yang sempurna. Walau terdapat gedung-gedung modern dan serba teratur, wilayah yang berpenduduk lebih dari 3 juta jiwa itu dianggap pengamatnya sebagai "kota yang cukup membosankan." Artinya kota Brasilia hanya dianggap hutan beton yang tidak memiliki gairah seperti perkotaan pada umumnya.
Brasilia dianggap cuma kota untuk kerja, penduduknya harus ke luar kota untuk mencari hiburan. Ibu kota Brasil ini memang dipandang indah, tapi cukup membosankan bila ingin mencari kesenangan. Apalagi pusat keramaian pun hanya terpusat di satu kawasan, yaitu di zona pusat (central).
Kontributor : Trias Rohmadoni