Biodata dan Pendidikan Jerome Polin, Apes Jadi Kambing Hitam Kekalahan Timnas Indonesia di Piala Asia U-23

Suara.com - Di balik kekecewaan pecinta sepak bola Tanah Air atas kekalahan Timnas U-23 Indonesia melawan Uzbekistan, nama influencer Jerome Polin tiba-tiba muncul. Sosoknya tiba-tiba jadi sasaran warganet karena dianggap sebagai penyebab kekalahan Timnas Indonesia di Piala Asia U-23 2024.

Jerome disebut-sebut memiliki “kutukan” karena sebelumnya ia menyatakan dengan terbuka mendukung tim asuhan Shin Tae-yong itu. Sosoknya bahkan dianggap membawa sial, setiap kali ia terlibat atau mendukung sesuatu.

Sebelumnya, pria kelahiran Mei 1998 ini menyatakan mendukung klub basket Golden State Warriors. Dan ternyata, setelah mendapatkan dukungan dari Jerome, klub itu malah kalah dalam tiga pertandingan berturut-turut.

Tak hanya sekali, Jerome juga pernah dipercaya untuk menjadi brand ambassador perusahaan bernama Zenius. Usai menggandeng Jerome, perusahaan itu malah bangkrut, Dan terakhir, band Kana-boon bubar setelah Jerome menyanyikan lagu mereka dalam sebuah video di media sosial.

Tentu kutukan itu bukanlah sungguhan, melainkan hanya gurauan warganet di media sosial. Tiga kebetulan itu lalu membuat sosok Jerome mencuri perhatian khalayak, termasuk agamanya.

Profil Jerome Polin

Sosok Jerome Polin dikenal sebagai influencer dan YouTuber asal Indonesia yang dikenal memiliki keahlian di bidang Matematika. Ia juga dikenal publik karena sering membagikan video yang terkait dengan negara Jepang melalui akun media sosialnya.

Pemilik nama lengkap Jerome Polin Sijabat itu lahir di Jakarta pada 2 Mei 1998, dari pasangan Marojahan Sinting SIjabat dan Chrissie Rahmeinsa.

Meski lahir di Jakarta, Jerome menghabiskan masa kecilnya di Surabaya. Ini disebabkan sang ayah pindah tugas dari Jakarta ke Kota Pahlawan.

Baca Juga: BREAKING NEWS! Maarten Paes Resmi Jadi WNI, Ternyata Ambil Sumpah Pagi Tadi

Jerome lalu bersekolah di SD dan SMP Intan Permata Hati yang terletak di Surabaya Barat. Ketika SMA, ia bersekolah di SMA Negeri 5 Surabaya.