Jejak Politik Jokowi Selama di PDIP: Tak Pernah Gagal di Pemilu, Kini Santer Dikabarkan Hijrah ke Golkar

Farah Nabilla Suara.Com
Rabu, 01 Mei 2024 | 18:39 WIB
Jejak Politik Jokowi Selama di PDIP: Tak Pernah Gagal di Pemilu, Kini Santer Dikabarkan Hijrah ke Golkar
Jejak Politik Jokowi Selama di PDIP (Dok. PDIP Jawa Timur)

PDIP pun berkoalisi dengan Gerindra demi meraih suara rakyat DKI Jakarta. Seolah tak terkalahkan, Jokowi - Ahok berhasil terpilih sebagai Gubernur dan Wakil Gubernur DKI Jakarta periode 2012 - 2017. Keduanya berhasil meraih 53% suara dari pesaing mereka Fauzi Bowo - Nachrowi Ramli yang hanya meraih 46% suara.

Diusung jadi capres

Lagi-lagi, Jokowi pun kembali berkontestasi politik sebelum menyelesaikan masa jabatannya. Di tahun 2014, PDIP pun mengumumkan Jokowi sebagai calon presiden yang mereka usung dan berpasangan dengan Jusuf Kalla dari Golkar.

Pihak PDIP pun banyak membantu Jokowi untuk memenangkan hati rakyat. Jokowi - Jusuf Kalla pun akhirnya resmi mendaftarkan diri sebagai capres - cawapres yang diusung PDIP dan Golkar dalam pemilu 2014.

Jokowi - Jusuf Kalla pun menang atas pasangan rival tunggal mereka, Prabowo - Hatta Rajasa yang hanya memperoleh 46% suara. Jokowi dan Jusuf Kalla pun terpilih sebagai Presiden dan Wakil Presiden RI periode 2014 - 2019.

PDIP angkat Jokowi di periode kedua

Perjuangan PDIP demi "mengangkat" Jokowi pun kembali dilakukan pada pemilu 2019. Jokowi pun kembali diusung oleh PDIP sebagai capres dan diduetkan dengan Ma'ruf Amin pada pilpres 2019 silam. Saat itu, Jokowi - Ma'ruf bersaing dengan Prabowo - Sandiaga Uno demi merebut kursi RI 1.

Tak pernah gagal dalam pemilu, Jokowi - Ma'ruf pun berhasil terpilih sebagai Presiden - Wakil Presiden RI periode 2019 - 2024.

Perang dingin PDIP dan Jokowi pasca Gibran jadi cawapres

Baca Juga: Lika-liku Hubungan Jokowi dan Prabowo: Dulu Rival, Kini Makin Akrab dengan Panggilan 'Mas'

Sayangnya, kebersamaan PDIP dengan Jokowi yang sudah berlangsung selama 5 kali pemilu harus sirna saat putra sulung Jokowi, Gibran Rakabuming memutuskan untuk bergabung ke Koalisi Indonesia Maju (KIM) sebagai cawapres.

Padahal, PDIP sendiri sudah mengumumkan Ganjar Pranowo sebagai capres yang mereka usung. Peraturan PDIP yang tidak memperbolehkan anggota keluarga dari kader PDIP untuk bergabung ke parpol lain membuat PDIP murka dengan sikap politik Gibran. Tak hanya itu, Jokowi pun beberapa kali memperlihatkan dukungannya terhadap sang putra.

Hal ini membuat pihak PDIP akhirnya "jaga jarak" dengan Jokowi maupun Gibran. Gibran pun santer dikabarkan sudah mengembalikan kartu keanggotaan PDIP sebelum resmi terpilih sebagai wakil presiden RI dalam pemilu 2024.

Kontributor : Dea Nabila

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI