Sementara itu, Retno Marsudi telah membuktikan kinerjanya yang luar biasa. Ia menjabat sebagai Menteri Luar Negeri selama dua periode dalam masa pemerintahan Presiden Jokowi.
Meski tidak diusung Prabowo dalam kabinetnya, Retno justru mendapatkan posisi yang lebih tinggi. Ia ditunjuk oleh Sekjen PBB, Antonio Guterres, sebagai utusan khusus untuk isu air di seluruh dunia.
Dalam perannya, ia bertanggung jawab atas keamanan air bagi seluruh umat manusia dan mendorong kerja sama politik, ekonomi, serta sosial budaya yang lebih kuat di semua tingkatan.
Perjalanan hidup Retno Marsudi tak terpisahkan dari upayanya membela masalah Palestina dan hak-hak rakyat Palestina atas penindasan yang dilakukan oleh Zionis Israel. Ia secara aktif mengecam tindakan genosida yang terus berlangsung hingga saat ini.
Pada tahun 1997, ia dikirim ke Belanda untuk menjabat sebagai sekretaris bidang ekonomi di Kedutaan Besar Republik Indonesia di Den Haag. Ia juga pernah menjabat sebagai Direktur untuk Eropa dan Amerika Serikat.
Ketika berusia 43 tahun, Retno dipercaya sebagai Duta Besar Indonesia untuk Norwegia dan Islandia. Setelah kembali ke Indonesia, ia melanjutkan tugas di Kementerian Luar Negeri.
Pada tahun 2012, Retno kembali ke Belanda untuk menjabat sebagai Duta Besar RI untuk Belanda selama dua tahun sebelum kembali ke Jakarta.
Karier diplomatnya yang mengesankan selama 22 tahun membuat Presiden Jokowi tertarik, sehingga ia mempercayakan Retno untuk menjabat sebagai Menteri Luar Negeri selama dua periode.
Demikianlah ulasan terkait adu rekam jejak Sugiono vs Retno Marsudi.
Baca Juga: Sebut PDIP Ogah Buru-buru Kritik Kabinet Prabowo, Puan Maharani: Kami Dukung Dulu
Kontributor : Dini Sukmaningtyas