3. Ayah Panutanku
Saat aku kecil
Ayah menyayangiku
Kau peluk aku dengan lenganmu yang kuat
Kau belai serta kau cintai aku sepenuh hatimu
Ayah
Bersama ibu, kamu mendidikku
Memberi apa saja yang aku pinta
Bekerja tanpa mengenal lelah, supaya aku bisa tersenyum
Ayah
Tidak ada pahlawan yang lebih bermakna sesudah Ibu
Kecuali engkau Ayah
Ayah, Engkaulah pahlawanku
4. Merindukan Ayah
Inginku gali gundukan tanah itu
Untuk mencabut setiap dukaku
Biarlah napasku memeluk kerinduan tentangmu
Puisi-puisi gelap menimang ku
Sajak tangis pilu merangkulku
Dan merambatkan tiap ratap di sekitar gelap
Seolah kamu utus hening malam untuk memejamkan lelahku
Nyanyi cerita tentang dahaga merindu
Seolah kamu titipkan restumu
Melalui dingin malam menyuap
Mantra-mantra sebagai penghapus basah tatapku
Tiap dendang lantun macapat mengiring sendu
Seperti suara hati yang tersampaikan padaku
Baca Juga: Bacaan Doa untuk Ayah yang Sudah Meninggal Dilengkapi dengan Arti
Bahkan suara gitar berbeda saat anganku
Menuju kenangmu
Getar yang memancar melahirkan syair
Bak pujangga berlagu
Ini untukmu, Itu buatmu, Dan doa sebagai baktiku
Aku sangat merindumu, Ayahku..
5. Pelukan Ayah
Tak ada yang lebih menenangkan daripada
pelukan ayah.
Disurutkannya isak tangis,
dienyahkannya kekhawatiran Emak,
disingkirkannya ngeri hatiku,
hingga tak bersisa sejejak pun.
Tak ada yang lebih teguh daripada pelukan ayaj.
Disembuhkannya setiap luka kecewa
dan dihardiknya pergi setiap badai kehidupan...
Hingga sekali lagi engkau percaya,
semua akan baik-baik saja.
Demikian tadi contoh puisi untuk Hari Ayah yang bisa jadi referensi. Semoga bermanfaat!