Kudus: Model Praktik Baik untuk Indonesia
Sebagai satu-satunya kota perwakilan Indonesia dalam survei ini, Kudus membuktikan bahwa pendekatan berbasis budaya lokal dapat memberikan dampak positif. Pendidik di Kudus menunjukkan pola pikir yang konsisten tentang pentingnya keterampilan sosial-emosional bagi kehidupan siswa.
“Kudus telah menunjukkan komitmennya terhadap pembelajaran sosial-emosional melalui aneka program strategis, yang didukung oleh mitra seperti Djarum Foundation. Praktik-praktik baik ini perlu kita pertajam lagi sekaligus melakukan scale-up melalui Kementerian Pendidikan Dasar dan Menengah ke sekolah-sekolah lain di seluruh daerah di Indonesia,” ujar Penjabat Bupati Kudus, Dr. Muhammad Hasan Chabibie.
Masa Depan Pendidikan yang Berakar pada Nilai Sosial-Emosional
Temuan survei ini memberikan pelajaran penting bagi sistem pendidikan Indonesia. Mengintegrasikan keterampilan sosial-emosional ke dalam kurikulum bukan lagi sekadar opsi, tetapi menjadi kebutuhan mendesak.
“Dari temuan ini, Kudus telah menorehkan awal yang bagus dan secara umum posisi kita di atas rata-rata. Pendidikan kita di Kudus masih lebih baik dari Singapura dan Jepang soal sosial emosional,” terang Ananto Kusuma Seta, Koordinator Nasional Pendidikan untuk Pembangunan Berkelanjutan.
Dengan menjadikan keterampilan sosial-emosional sebagai prioritas, Indonesia dapat mempersiapkan generasi yang lebih tangguh, kreatif, dan empatik, siap menghadapi dunia yang penuh ketidakpastian.