- Perlindungan Berlebihan: Orang tua akan berusaha melindungi anak dari segala bentuk kegagalan atau ketidaknyamanan
- Pemenuhan Semua Keinginan: Anak selalu mendapatkan apa yang diinginkan, tanpa perlu berusaha atau bersabar
- Kurang Disiplin: Batasan dan aturan yang tegas jarang diterapkan, sehingga anak bebas melakukan apapun yang mereka inginkan
- Kurang Memberikan Tanggung Jawab: Anak tidak diajarkan untuk bertanggung jawab atas tindakan mereka sendiri
Beberapa dampak yang muncul akibat strawberry parenting antara lain:
- Ketahanan Mental Lemah: Anak akan kesulitan menghadapi kegagalan dan tekanan
- Sulit Beradaptasi: Anak sulit menyesuaikan diri dengan lingkungan yang baru atau perubahan
- Manja dan Egois: Anak cenderung mementingkan diri sendiri dan sulit bekerja sama dengan orang lain
- Kurang Termotivasi: Anak kurang memiliki motivasi untuk mencapai tujuan karena selalu dimudahkan
Alasan strawberry parenting berbahaya diterapkan pada anak:
- Menghambat Pertumbuhan: Anak tidak memiliki kesempatan untuk belajar dari kesalahan dan mengembangkan keterampilan hidup yang penting
- Memperburuk Hubungan Sosial: Anak kesulitan membangun hubungan yang sehat dengan orang lain karena kurangnya empati dan kemampuan bersosialisasi
- Menyebabkan Masalah Mental: Anak yang tumbuh dalam lingkungan yang terlalu melindungi cenderung mengalami kecemasan, depresi dan masalah kejiwaan lainnya.
Strawberry parenting mungkin terlihat seperti cara yang baik untuk menunjukkan kasih sayang kepada anak, namun pada kenyataannya pola asuh ini justru dapat merugikan anak dalam jangka panjang.
Orang tua memang perlu memberikan kasih sayang yang cukup, tetapi juga anak harus diajarkan untuk mandiri, bertanggung jawab, dan siap menghadapi tantangan hidup.
Kontributor : Trias Rohmadoni