11. Tidak menghormati batasan pegawai
Atasan yang toxic mengabaikan batasan orang lain. Sebagai contoh, ketika pekerja menyebutkan jam kerja yang ditetapkan, atasan yang buruk kemungkinan akan mencoba mempermalukan atau memaksa pegawai untuk bekerja lebih lama.
Mereka mungkin juga memaksa pekerja untuk melakukan tugas-tugas tertentu. Dan jika pegawai menolak, atasan melakukan kekerasan finansial dengan menahan gaji atau kompensasi.
12. Mencuri pekerjaan pegawai
Atasan yang toxic tidak memiliki masalah mengklaim ide, konten, atau bahkan pekerjaan langsung orang lain. Dalam beberapa kasus, kompetensi seorang pegawai memang dapat dilihat dari hasil kerja keras mereka.
Namun, kita semua tahu bahwa menerima penghargaan juga penting. Oleh karena itu, pekerja bisa sangat frustrasi ketika atasan mendapatkan penghargaan dari mencuri ide mereka.
13. Sering mengancam
Bos toxic bisa menjadi mudah marah dan impulsif saat merasa stres. Akibatnya, atasan mungkin melampiaskan rasa frustrasinya kepada pegawai mereka. Misalnya, mereka mungkin mengancam akan mengurangi jumlah departemen atau memecat pegawai.
14. Terus-menerus menyela
Jika atasan Anda berbicara tanpa henti saat rapat atau percakapan sehari-hari, itu pertanda buruk. Itu berarti atasan mungkin tidak menghargai apa yang Anda katakan. Itu menjadi tanda atasan tidak meluangkan waktu untuk mendengarkan kebutuhan pegawai mereka.