Suara.com - Nama Dahlan Iskan ikut jadi perbincangan di tengah trending-nya Danantara. Mantan Menteri BUMN itu sempat memberikan penjelasan tentang Dana Anagata Nusantara melalui Catatan Harian Dahlan, termasuk sosok pencetus Danantara sebenarnya.
Jejak digital Dahlan Iskan ini menjadi pembahasan setelah dibagikan oleh akun X @/zzzeen. Dalam cuitannya, akun ini meringkas fakta seputar Danantara berdasarkan penjelasan Dahlan Iskan.
Menurutnya, sosok Dahlan Iskan selalu pandai menerjemahkan pembahasan rumit dengan "bahasa bayi". Tujuannya agar masyarakat lebih memahami rencana Presiden Prabowo Subianto menyetor hasil efisiensi APBN ke Danantara.
"Apa itu Danantara? Untuk bahasan rumit gini, saya selalu berharap Pak Dahlan Iskan bikin tulisan. Beliau memang andalan saya untuk menjelaskan hal-hal rumit dengan bahasa bayi," tulis akun @/zzzeen dalam cuitannya pada Selasa (18/2/2025).

Dahlan Iskan terakhir membahas tentang Danantara pada 18 Januari 2025. Hal ini terlihat dari Catatan Harian Dahlan Iskan berjudul "Dana Anagata" yang diunggah di Disway.id.
Menyadur Disway.id, Dahlan Iskan menyoroti masa depan Danantara yang peresmiannya terus mundur. Padahal, Kepala BP Investasi Danantara sudah ditunjuk, yaitu Muliaman D. Hadad.
"(Danantara) itu tidak bisa diresmikan di bulan November 2024. Mundur ke Desember. Lalu mundur lagi ke Januari 2025. Rasanya di Januari pun tidak bisa. Masa depan Danantara (Daya Anagata Nusantara) belum bisa segera diputuskan," tulis Dahlan Iskan.
Sosok pencetus Danantara versi Dahlan Iskan

Dahlan Iskan lantas mengungkap sosok pencetus ide Danantara. Ia menyebut sosok yang dimaksud adalah mantan Gubernur Bank Indonesia, Burhanuddin Abdullah. Sejak awal, Danantara memang direncanakan segera dijalankan di era pemerintahan Prabowo.
"Ketika didirikan Danantara seperti ingin cepat dijalankan. Itulah salah satu prioritas presiden baru di bidang keuangan. Yakni bagaimana bisa mencari banyak uang untuk pembangunan," ungkap Dahlan Iskan.
"Ide pembentukan Danantara datang dari tim ekonomi masa transisi Presiden Prabowo Subianto: Prof. Dr. Burhanuddin Abdullah, mantan Gubernur Bank Indonesia. Beliau memang tergabung dalam tim pemenangan Prabowo di Pilpres," lanjutnya.
Danantara Anagata, kata Dahlan Iskan, artinya adalah tenaga masa depan. Makna ini sesuai dengan cara kerja Danantara, yang ibarat kendaraan raksasa, dalam menjemput uang. Kendaraan Danantara bakal dimanfaatkan pemerintah untuk menggalang dana pembangunan.
"Prof Burhanuddin, kini komisaris utama PT PLN, punya ide membuat kendaraan yang lebih besar: Danantara. Bentuknya bukan PT, tetapi mirip dengan SWL. Yang hebat, dan mungkin menyakitkan bagi sebagian orang, Danantara dibentuk dengan cara memindahkan raksasa-raksasa BUMN ke dalam Danantara. Jumlahnya tujuh raksasa," jelas Dahlan Iskan.
"Saking besarnya skala tujuh perusahaan BUMN tersebut sampai ada yang mengatakan sisa BUMN lainnya tidak layak lagi disebut BUMN. Tujuh raksasa itu merupakan mesin uang BUMN yang sebenarnya. Laba tujuh perusahaan itu mencapai 80 persen dari laba BUMN seluruhnya. Pun omzet dan asetnya," sambungnya.
Optimisme dan pesimisme Dahlan Iskan soal Danantara