- Pelaku closingan seringkali mengalami konflik batin antara keinginan untuk "bersenang-senang" sebelum Ramadan dan kesadaran akan nilai-nilai agama yang dianut. Hal ini dapat menimbulkan rasa bersalah dan kecemasan.
- Kebiasaan closingan dapat mempengaruhi kesiapan mental dan spiritual seseorang dalam menyambut Ramadan. Akibatnya, kualitas ibadah di awal Ramadan mungkin tidak optimal karena masih terbawa efek dari aktivitas closingan.
- Masyarakat yang mengetahui perilaku closingan seseorang mungkin akan memberikan label negatif, yang dapat mempengaruhi hubungan sosial dan reputasi individu tersebut.
- Fenomena closingan yang semakin populer dapat menormalisasi perilaku yang sebenarnya bertentangan dengan nilai-nilai agama dan sosial, terutama di kalangan generasi muda.
- Bagi sebagian orang, terutama remaja dan dewasa muda, closingan bisa menjadi bentuk konformitas terhadap tekanan kelompok sebaya, meskipun hal tersebut bertentangan dengan keyakinan pribadi mereka.
Kontributor : Rizky Melinda