Tak berhenti di situ, penelitian yang dilakukan oleh University of Texas Austin juga mendapat kesimpulan bahwa menulis bisa menjadi penangkal depresi bagi mereka yang punya banyak tekanan batin.
Hal ini tentu sejalan dengan penelitian Harvard Medical School terkait menulis sebagai pengendalian emosi yang baik.
Kata Prof. Stella Christie

Wakil Menteri Pendidikan Tinggi, Sains, dan Teknologi (Wamenristek) Profesor Stella Christie juga sempat memaparkan tentang pentingnya kegiatan menulis.
Bahkan, ia bercerita ketika menempuh studi di Harvard University, ada satu kelas yang wajib diikuti oleh mahasiwa semester awal yakni kelas menulis.
Menurutnya, menulis dapat membentuk pola pikir seseorang. "Menulis adalah berpikir," ujarnya saat menjadi narasumber dalam acara Kick Andy.
Orang yang terbiasa menulis disebut memiliki alur pikir yang teratur. Selain itu, biasanya mereka juga pandai dalam berkomunikasi dan menjelaskan.
"Kenapa menulis begitu penting, karena menulis adalah tuangan dari pikiran. Jadi kalau pikiranya semrawut, pikirannya semrawut," kata Stella Christie.
"Kalau pikirannya teratur, tulisannya teratur. Kalau bisa menulis dengan baik, itu biasanya bisa mempresentasikan dengan baik, berkomunikasi dengan baik dan itu tanda berpikir dengan baik," pungkas Guru Besar Tsinghua University tersebut.
Baca Juga: Hakim Tipikor Jakarta Ungkap Alasan Larang Media Siaran Langsung Sidang Tom Lembong
Kontributor : Armand Ilham