Sejarah Tradisi Baju Lebaran dari Masa ke Masa

Andi Ahmad S Suara.Com
Minggu, 23 Maret 2025 | 23:00 WIB
Sejarah Tradisi Baju Lebaran dari Masa ke Masa
Sejarah Tradisi Baju Lebaran dari Masa ke Masa (freepik)
  • Lebih dari sekadar tren, mengenakan pakaian baru saat Lebaran memiliki makna spiritual, di antaranya:
  • Simbol kebersihan dan kesucian, mencerminkan hati yang kembali fitrah setelah sebulan berpuasa.
  • Ungkapan kebahagiaan dan syukur, sebagai bentuk merayakan kemenangan setelah Ramadan.
  • Tali silaturahmi, dengan mengenakan pakaian terbaik saat berkumpul bersama keluarga dan kerabat.

Tradisi baju Lebaran terus berkembang seiring perubahan zaman. Namun, esensinya tetap sama, yaitu melambangkan kesucian, kebahagiaan, dan kebersamaan. Apa pun modelnya, yang terpenting adalah tetap berbusana sopan dan sesuai dengan nilai-nilai Islami.

Makna Idul Fitri

Idul Fitri merupakan hari raya yang dinanti-nantikan oleh umat Islam di seluruh dunia. Setelah sebulan penuh menjalankan ibadah puasa di bulan Ramadan, Hari Raya Idul Fitri menjadi momen kemenangan dan refleksi diri.

Namun, lebih dari sekadar perayaan, Idul Fitri memiliki makna mendalam dalam kehidupan seorang Muslim.

1. Kembali ke Fitrah (Kesucian)

Secara bahasa, Idul Fitri berasal dari kata "Id" yang berarti kembali dan "Fitri" yang berarti suci atau berbuka.

Dengan demikian, Idul Fitri bermakna kembali ke fitrah atau kesucian setelah sebulan berpuasa dan beribadah dengan penuh keikhlasan.

Umat Islam diharapkan dapat kembali menjadi pribadi yang lebih baik, bersih dari dosa, dan memiliki hati yang penuh kasih sayang.

2. Hari Kemenangan dan Pengampunan

Baca Juga: Kata-Kata Mudik Lucu 2025, Bikin Ketawa di Tengah Macet!

Idul Fitri juga disebut sebagai hari kemenangan, karena umat Islam telah berhasil menahan hawa nafsu, meningkatkan ketakwaan, serta memperbaiki diri selama Ramadan.

Selain itu, hari ini juga menjadi waktu untuk memohon ampunan kepada Allah dan sesama manusia, agar hubungan baik tetap terjalin.

Rasulullah bersabda:

"Barang siapa yang berpuasa Ramadan dengan penuh iman dan mengharap pahala dari Allah, maka akan diampuni dosa-dosanya yang telah lalu." (HR. Bukhari dan Muslim)

3. Momen Silaturahmi dan Saling Memaafkan

Hari Raya Idul Fitri identik dengan tradisi mudik, berkumpul bersama keluarga, serta saling meminta maaf. Ini adalah momen penting untuk mempererat tali silaturahmi dan menghapus segala kesalahpahaman yang mungkin terjadi selama ini.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI