Imam An-Nawawi menyebutkan tiga sifat takbir yang dibaca berturut-turut seperti dikutip dari Imam As-Syafi‘i dan ulama syafiiyah:
صفة التكبير المستحبة الله اكبر الله اكبر الله اكبر هذا هو المشهور من نصوص الشافعي في الام والمختصر وغيرهما وبه قطع الاصحاب
Artinya: Sifat takbir yang dianjurkan, “Allahu akbar, Allahu akbar, Allahu akbar.” Ini (takbir 3 kali) yang masyhur dari nash Imam As-Syafi’i dalam Kitab Al-Umm, Al-Mukhtashar, dan selain keduanya. Sifat ini yang dipegang ulama ashab (Imam An-Nawawi, Al-Majmu’ Syarhul Muhadzdzab).
Hukum Membaca Takbir di Malam Idul Fitri
Menurut perspektif hukum Islam, membaca bacaan takbir pada malam Idul Fitri mempunyai dasar yang kuat dan dianjurkan. Adapun amalan ini dapat dinilai sebagai bentuk syiar agama yang mengagungkan kebesaran Allah SWT serta ungkapan rasa syukur atas nikmat ibadah yang sudah dijalankan, terutama ibadah puasa Ramadhan.
Anjuran mengumandangkan takbir pada malam Idul Fitri sendiri didasarkan pada firman Allah SWT dalam potongan ayat Al Quran di surat Al-Baqarah ayat 185, yang berbunyi:
وَلِتُكۡمِلُواْ ٱلۡعِدَّةَ وَلِتُكَبِّرُواْ ٱللَّهَ عَلَىٰ مَا هَدَىٰكُمۡ وَلَعَلَّكُمۡ تَشۡكُرُونَ
Artinya, “Dan hendaklah kamu mencukupkan bilangannya dan hendaklah kamu mengagungkan Allah atas petunjuk-Nya yang diberikan kepadamu, supaya kamu bersyukur.” (QS. Al-Baqarah [2]: 185).
Itulah lirik takbiran Idul Fitri lengkap tulisan Arab, latin dan terjemahannya. Sebagai uamat Islam, hendaknya kita membaca takbir terutama di malam Idul Fitri.
Kontributor : Putri Ayu Nanda Sari
Baca Juga: Benarkah Sholat Idul Fitri di Lapangan Lebih Istimewa? Ini Penjelasannya