"Al Jabbar itu ada di Rp42 miliar," jawab orang tersebut lagi.
Angka ini pun menuai banyak kritik, baik dari masyarakat maupun warganet di media sosial.
Reaksi Publik dan Kritik Netizen
Setelah fakta-fakta ini terungkap, banyak netizen yang mempertanyakan kebijakan pembangunan masjid dengan dana pinjaman.
Beberapa komentar di media sosial mencerminkan keresahan masyarakat terhadap proyek ini.

"Indonesia sumpah semua sakit, rumah Allah dibangun dengan pinjaman riba kah? Dan itu Rp 42 Miliar per tahun, Allahuakbar!," tulis salah satu netizen.
"Memberi makan orang yang kelaparan jauh lebih baik daripada membangun 1000 masjid. Ngerti sekarang? Ngerti dong, Rp 42 miliar bisa buat makan fakir miskin 20 tahun," komentar pengguna lain.
"Saya Muslim, dan saya rasa tidak ada urgensinya membangun masjid sampai triliunan di Jabar, karena setiap RW sudah ada masjid yang memadai. Perawatan pertahun bisa untuk membangun ruang kelas baru," kata seorang netizen.
"Bagus ini informasi, jadi ketahuan belangnya pemrakarsa masjid yang sebenarnya tidak terlalu penting. Lebih baik merenovasi sekolah atau puskesmas daripada menghabiskan uang untuk proyek seperti ini," tambah yang lainnya.
Baca Juga: Angkot Dilarang ke Puncak saat Libur Lebaran 2025: Siap-Siap Cari Alternatif
Pertimbangan Prioritas Pembangunan