Suara.com - Film Walid atau serial drama Bidaah asal Malaysia menjadi trending topik di media sosial karena tokoh utamanya yang mengundang banyak reaksi dari warganet.
Hingga akhirnya, tak sedikit konten kreator yang memparodikan sosok Walid ketika berbicara dengan istri dan murid-muridnya.
Belum lagi, banyak adegan-adegan ikonik yang dibagikan sehingga membuat film Walid semakin viral di media sosial.
Salah satu adegan yang viral adalah ketika Walid mempersunting gadis bernama Amira dengan akad nikah batin.
Dalam dialog tersebut, Walid mengajak Amira untuk menikah batin yang penuturannya telah disaksikan oleh Rasulullah.
“Amira sanggup jadi istri batin Walid? Amira, malam ini Rasulullah bersama kita, baginda akan menikahkan kita,” dialog Walid dalam adegan.
Alhasil, warganet pun bertanya-tanya, apa yang dimaksud dengan nikah batin?
Menurut informasi yang dihimpun, nikah batin merujuk pada pada pernikahan yang hanya dilakukan secara spiritual atau batiniah, tanpa memenuhi syarat dan rukun sah secara hukum agama (syariat Islam) maupun hukum negara.
Jadi, meskipun pasangan mengaku sudah "menikah batin", secara hukum pernikahannya tidak sah karena tidak tercatat, tidak ada wali, saksi, dan ijab kabul yang sah.
Baca Juga: Predator Seksual Berkedok Profesor, Guru Besar UGM Ramai Disebut Walid Versi Nyata
Bahkan, salah seorang warganet berkomentar jika nikah batin bukan nikah sah, hanya kedok saja agar pihak laki-laki dapat melakukan hubungan terlarang.
“Bukan istri siri tpi istri batin itu seperti berhubungan zina tanpa ada ikatan pernikahan,” komentar salah seorang warganet.
Menurut informasi lain, nikah batin umumnya terjadi pada aliran-aliran yang berkedok agama di lingkungan para pelaku spiritual atau mereka yang mendalami dunia kebatinan.

Mereka memahami konsep dan makna dari nikah batin dalam kerangka pemahaman spiritual, bukan sebagai pernikahan pada umumnya.
Sehingga, meskipun dianggap menyalahi aturan, mereka tetap kukuh menerima dan bahkan mempertahankan konsep tersebut.
Seperti halnya ajaran-ajaran yang menyimpang, konsep nikah batin ini pun menimbulkan pro dan kontra.
Banyak perbedaan pendapat muncul terkait bagaimana seharusnya memahami praktik ini, baik dari sudut pandang agama, etika, maupun sosial.
Secara umum, nikah batin merujuk pada hubungan spiritual antara seorang murid dan gurunya.
Dalam praktiknya, murid melakukan semacam ijab sebagai bentuk penyerahan diri untuk menerima bimbingan sang guru.
Sementara itu, sang guru menyatakan qabul sebagai tanda menerima murid tersebut.
Hubungan ini tidak didasarkan pada aspek biologis atau seksual dan tidak memandang jenis kelamin, karena dianggap murni sebagai ikatan batiniah dalam konteks pengajaran atau pembinaan spiritual.
Namun, dalam film Walid, nikah batin yang dimaksud adalah bagaimana ikatan antara laki-laki dan perempuan yang menjalin hubungan layaknya suami istri.
Film Walid mengisahkan tentang sisi gelap sekte berkedok agama yang banyak banyak dianut di beberapa negara.
Dengan menjual nama Tuhan dan doktrin yang manipulatif, para pemimpin sekte ini mengendalikan pikiran dan perilaku anggota sehingga akan adat manfaat yang diambil dari para pengikutnya.
Para pengikut yang kebanyakan sedang mencari makna hidup atau jalan keluar dari masalah pribadi, justru akan terperangkap dalam sistem yang merugikan mereka.
Oleh karenanya, serial Bidaah ini mengajak para penonton untuk lebih cermat dalam memilih suatu perkumpulan agama.
Dalam Film Walid, diceritakan bahwa perkumpulan agama tersebut awalnya terlihat baik karena melakukan serangkaian ibadah seperti pada umumnya.
Setelah didalami, ternyata ada praktik-praktik yang menyimpang dari ajaran Islam, seperti pernikahan paksa, kewajiban untuk patuh kepada pemimpin, dan termasuk nikah batin.
Kontributor : Damayanti Kahyangan