4 Cara Warganet Menghemat Budget Skincare 'In This Economy'

Farah Nabilla Suara.Com
Selasa, 15 April 2025 | 13:37 WIB
4 Cara Warganet Menghemat Budget Skincare 'In This Economy'
Ilustrasi Budget Skincare. [Freepik]

Suara.com - Di tengah kondisi ekonomi yang tidak menentu, menjaga kesehatan kulit tetap penting. Namun, bagaimana caranya agar rutinitas skincare tidak menguras dompet?

Penurunan daya beli di situasi ekonomi seperti saat ini ternyata juga dirasakan masyarakat yang concern dalam perawatan wajah dan tubuh.

Ternyata, pembelian skincare juga cukup menguras kantong sehingga masyarakat perlu mengatur ulang pengeluaran untuk menyesuaikan kondisi ekonomi saat ini.

Hal ini terlihat dari banyaknya utas dan pertanyaan di sosial media tentang cara mengatur keuangan untuk kebutuhan perawatan. Seperti yang terlihat di komunitas X Oh My Beauty Bank, tak sedikit warganet yang membeberkan cara mereka tetap cantik meski dalam kondisi ekonomi yang semakin sulit.

"In this economy, adakah yang mulai ngurangin budget buat beli skincare/make up? Pakai seadanya dan mikir dua kali kalau mau beli produk baru (emoji menangis)," tanya seorang warganet @/pwettyeay.

Ternyata banyak cara yang dilakukan warganet untuk bisa tetap membeli skincare dan produk kecantikan dengan lebih hemat. Berikut beberapa tipsnya!

1. "Me! Bahkan sebelum isu krisis melanda, lebih ke menerapkan Marie Kondo sih. Prinsipnya 1 in 1 out, baru beli lipen baru kalau ada yang udah abis/kedaluwarsa. Eyeshadow, eyeliner, mascara, powder, cuma punya 1 tapi beneran cocok," ujar warganet @/orenjinimong1.

Prinsip Marie Kondo, yang dikenal sebagai KonMari Method, adalah pendekatan berbenah yang fokus pada menyimpan hanya barang-barang yang benar-benar memberikan kebahagiaan atau "spark joy". 

Metode ini mengajak kita untuk merapikan rumah berdasarkan kategori—seperti pakaian, buku, hingga barang sentimental—bukan berdasarkan lokasi. Setiap barang dipegang satu per satu sambil menanyakan pada diri sendiri apakah benda tersebut masih membawa rasa bahagia. Jika tidak, maka barang tersebut sebaiknya dilepas dengan rasa terima kasih atas fungsinya selama ini.

Baca Juga: Strategi Investasi BPKH Gagal Tercapai, Kurang Rp704 Miliar dari Target di 2024

Selain menyentuh sisi praktis, metode ini juga mengandung unsur emosional dan mindfulness. Marie Kondo percaya bahwa rumah yang rapi dapat menciptakan ketenangan dan membantu kita fokus pada hal-hal penting dalam hidup. Lipatan baju khas KonMari yang disusun vertikal menjadi salah satu ciri ikonik, karena memudahkan visualisasi isi lemari. Intinya, metode ini bukan sekadar tentang kerapian, tapi juga tentang memilih hidup yang lebih sadar, rapi, dan bermakna.

Prinsip ini juga bisa diaplikasikan dalam konsumsi skincare dan make up juga ternyata!

2. "Aku mau beralih ke produk lokal make Viva tapi waktu SMP pernah nyoba langsung breakout timbul banyak bruntusannya," kata warganet.

Mengganti produk skincare yang overprice dengan produk lokal yang lebih affordable memang jadi cara jitu menghemat budget.

Apalagi di Indonesia sudah banyak produk lokal yang murah tapi tidak murahan. Seperti contoh produk keluaran Viva yang sudah melegenda sejak puluhan tahun, atau produk-produk dari Paragon Group seperti Wardah, Kahf, Makeover, sampai Emina untuk segmen remaja bisa menggantikan produk luarmu.

Namun, perlu diingat, masing-masing produk dan merek punya kandungan tertentu yang kemungkinan tidak cocok untuk kulitmu. Garis besar perawatan wajah bukan hanya soal uang, tapi juga kecocokan yang berkaitan dengan kesehatan kulit.

3. "Lebih ke ngabisin yang ada dulu, terus saving challenge terus nanti beli baru dari hasil nabungnya," kata warganet @/nadiraspace.

Cara ini cukup unik. Selain untuk menghemat budget, cara ini juga ampuh untuk menangkal FOMO membeli barang-barang tidak perlu.

Triknya adalah setiap kali menghabiskan satu produk, tabunglah uang sesuai kategorinya. Misalnya, ketika kita menghabiskan skincare berukuran kurang dari 50ml, ada uang Rp25 ribu yang harus ditabung. Cara ini berlaku kelipatannya.

Agar tetap konsisten, ada baiknya menulis tanggal dan nama produknya di jurnal lalu siapkan toples tabungannya. Bisa juga disertakan catatan penyemangat misal sudah sesuai target untuk membeli skincare wish list kamu.

4. "Aku malah sekarang lebih milih treatment aja, terus skincare yang biasa-biasa dan ga banyak layer. Bener-bener cuma punya moisturizer 1, serum 1, sunscreen 1. In this economy kalau wajah udah mulai nggak sehat better treatment daripada skincare yang hasilnya lama," ujar @/Kkaicastle.

Minimalis adalah kuncinya! Cukup pakai skincare dasar yang paling dibutuhkan kulit. Seperti diketahui, skincare adalah sebuah investasi kulit jangka panjang. Ini berarti hasilnya bukan instan namun dinikmati untuk waktu lama.

Lain halnya dengan treatment yang terkadang hasilnya bisa dinikmati langsung. Jadi sekiranya kulit kita butuh perawatan ekstra, beralihlah ke perawatan klinis yang sekali dua kali saja, ketimbang rutin beli produk mahal-mahal yang membuat pengeluaran kita membengkak.

Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI