Dalam video itu, Megawati terlihat mendorong dan diduga melakukan tindakan fisik terhadap pramugari, yang dipicu oleh perbedaan pendapat mengenai penempatan koper di pesawat. Perselisihan ini dipicu oleh penolakan Megawati terhadap arahan pramugari untuk menempatkan kopernya di bagasi belakang.
Meski pramugari minta maaf, Megawati tampak marah yang kemudian berujung pada pertengkaran fisik. Video ini dengan cepat menyebar di media sosial dan memicu berbagai reaksi dari warganet, termasuk kecaman atas sikap arogan Megawati.
Setelah video tersebut viral, Megawati Zebua memberikan klarifikasi dan membantah tuduhan tersebut. Dia menyatakan bahwa saat itu dirinya hanya meminta pramugari untuk bergerak sedikit agar penumpang lain bisa lewat.
"Saya hanya mendorong untuk meminta minggir, supaya penumpang lain bisa masuk dan tidak terlambat," jelas Megawati.
Megawati menambahkan saat itu dia hendak membantu seorang penumpang lanjut usia yang tidak ingin barangnya dimasukkan ke bagasi. Dia menjelaskan bahwa pramugari tidak mengizinkan koper tersebut dibawa ke kabin karena sudah diberi label bagasi tercatat.
Wings Air Tempuh Langkah Hukum
![Pesawat Wings Air membuka penerbangan rute Padang-Mentawai. [Dok. Antara]](https://media.suara.com/pictures/653x366/2025/03/08/87764-wings-air.jpg)
Pihak Wings Air, melalui Corporate Communications Strategic, Danang Mandala Prihantoro, menyatakan bahwa mereka sedang mengambil langkah hukum terkait insiden yang melibatkan Megawati Zebua.
"Wings Air saat ini sedang menempuh jalur hukum sebagai bagian dari upaya untuk melindungi awak pesawat dan memastikan penerbangan yang aman serta profesional bagi semua pihak," kata Danang.
Danang menjelaskan bahwa kejadian tersebut terjadi pada hari Minggu, 13 April 2025, saat proses boarding penerbangan IW-1267 dari Gunungsitoli (GNS) menuju Medan Kualanamu (KNO). Insiden itu dipicu oleh ketidaksetujuan Megawati Zebua soal penempatan kopernya, yang sebelumnya telah berlabel bagasi, di bagian kargo pesawat.
"Penumpang dengan nomor kursi 19F, inisial MZ, membawa koper yang sudah berlabel bagasi tercatat ke dalam kabin pesawat. Sesuai prosedur keselamatan dan standar operasional, awak kabin (pramugari) mengarahkan agar koper itu dimasukkan ke bagasi kargo di bagian belakang," jelas Danang.
Danang mengatakan bahwa MZ tidak bersikap kooperatif dan menolak instruksi tersebut. MZ bahkan mendorong dan mencekik pramugari ketika awak pesawat mencoba memberi teguran.