Sementara itu, sunscreen dari negara-negara seperti Korea dan Prancis diklasifikasikan bukan sebagai obat nonresep, tetapi sebagai kosmetik, membuatnya tunduk pada peraturan yang lebih longgar dan inovasi yang lebih cepat.
Produk-produk tersebut tidak hanya dapat mengurangi warna putih (whitecast), tetapi banyak di antaranya menawarkan perlindungan lebih terhadap sinar UVA penyebab kanker daripada sunscreen AS.

Sunscreen Korea sendiri dikenal karena formulanya yang ringan dan dapat menyerap ke dalam kulit tanpa membuatnya terasa berat atau berminyak.
Di sisi lain, banyak sunscreen Korea juga diformulasikan dengan bahan-bahan perawatan kulit , seperti asam hialuronat, niacinamide, dan Centella asiatica untuk meningkatkan kesehatan kulit sekaligus melindungi kulit.
Penjelasan Singkat soal Tarif Trump
Tarif Trump menggegerkan ekonomi dunia setelah diumumkan Donald Trump pada 2 April 2025. Tarif tersebut mengacu pada kebijakan perdagangan, di mana AS menerapkan tarif impor atau bea masuk yang serupa maupun sebanding dengan tarif yang dibebankan oleh negara lain terhadap barang-barang ekspor mereka.
Selain itu, ada tarif tambahan yang disebut tarif respirokal yang ditujukan untuk negara yang memiliki defisit perdagangan besar dengan AS, contohnya Indonesia yang terdampak tarif hingga 32 persen.
Trump menyebut kebijakan tersebut sebagai bagian dari Liberation Day (Hari Pembebasan) untuk meningkatkan ekonomi negaranya dan terlepas dari ketergantungan pada negara lain.
Meskipun niat awalnya adalah melindungi industri dalam negeri, kebijakan Tarif Trump justru memberikan efek negatif yang lebih luas, baik bagi perekonomian AS sendiri maupun ekonomi global.
Baca Juga: Pengamat Soroti Dugaan Kesengajaan Trump dalam Mengacaukan Ekonomi Dunia