Suara.com - Dalam beberapa tahun terakhir, gaya hidup sedentari (minim aktivitas fisik) semakin mengakar di kalangan pelajar dan keluarga perkotaan. Tidak hanya berdampak pada kesehatan fisik, kondisi ini juga memengaruhi aspek sosial seperti minimnya interaksi antarwarga di ruang publik.
Fenomena tersebut tidak luput dari perhatian sejumlah institusi pendidikan, termasuk Sekolah Kristen IPEKA Palembang.
Menyadari urgensi ruang gerak yang sehat dan inklusif, sekolah ini menginisiasi kegiatan Fun Run 2025 sebagai upaya mendorong gaya hidup aktif sekaligus memperkuat kebersamaan lintas generasi.
Digelar pada Sabtu, 12 April 2025, ajang lari bertajuk “Together We Run, Leave Your Mark!” ini diikuti lebih dari 700 peserta yang terdiri dari siswa, orang tua, guru, dan masyarakat umum.

Peserta dibagi dalam dua kategori yakni 5K untuk individu dan 2,5K untuk kategori keluarga.
“Pada Fun Run perdana ini, kami mengambil semangat TOGETHER WE RUN, LEAVE YOUR MARK! Ajang lari ini bukan tentang menjadi yang tercepat, tapi tentang berjalan bersama, menciptakan kenangan, dan memberi makna dalam setiap langkah. Bersama kita bergerak, bersama kita tinggalkan dampak yang baik”, ungkap Head of School IPEKA Palembang, Ling Er.
Ia menyebut bahwa Fun Run ini merupakan yang pertama kali digelar oleh sekolahnya dan diharapkan bisa menjadi pemantik kegiatan serupa di kota Palembang.
“Melalui kegiatan Fun Run, IPEKA Palembang ingin menanamkan nilai-nilai karakter seperti kebersamaan, solidaritas, empati, gaya hidup sehat, dan semangat komunitas sebagai wujud nyata pendidikan karakter dan tanggung jawab sosial”, tambah Ling Er.
Selain bertujuan untuk mendorong gaya hidup sehat, kegiatan ini juga menjadi ajang pembelajaran kolaboratif. Kurjini Simatupang, Wakil Kepala Sekolah SMP sekaligus Ketua Panitia, menjelaskan bahwa seluruh rangkaian acara disusun secara gotong royong oleh murid, guru, orang tua, serta mitra komunitas.
Baca Juga: Telkom Kenalkan Teknologi AI Baru untuk Tingkatkan Kualitas Pendidikan Indonesia
"Kami bersyukur melihat kolaborasi antara murid, guru, maupun orang tua, dan para sponsor dalam merancang dan mensukseskan acara ini. Ini bukan sekadar lomba lari, tetapi wujud nyata pendidikan karakter yang dibangun melalui keterlibatan aktif dalam kehidupan komunitas”, ungkap Kurjini.
Rute Fun Run mengambil jalur on-road di kawasan Simpang Patal Palembang, dengan titik start dan finish di halaman Sekolah Kristen IPEKA Palembang. Guna menjaga keselamatan dan kelancaran kegiatan, pihak sekolah menggandeng Dinas Perhubungan, Dinas Kesehatan, serta pihak kepolisian.
Unit ambulans dan tenaga medis turut disiagakan oleh Gereja Kristus Yesus Palembang bekerja sama dengan RS Siloam Sriwijaya.
Selain peserta dari internal sekolah, sejumlah warga sekitar juga ikut ambil bagian. Hal ini menurut Kurjini menjadi indikasi bahwa ruang-ruang sosial berbasis olahraga masih sangat dibutuhkan masyarakat.
“Kegiatan seperti ini bisa jadi alternatif positif yang murah dan menyenangkan, apalagi ketika melibatkan keluarga secara utuh,” katanya.
Dengan tiket partisipasi seharga Rp 100 ribu , peserta mendapatkan perlengkapan lari berupa jersey, medali, tas, serta minuman dan produk dari sponsor.
Namun bagi pihak sekolah, hal yang terpenting bukanlah jumlah peserta atau merchandise, melainkan nilai-nilai yang ditanamkan dalam prosesnya: kerja sama, sportivitas, solidaritas, dan semangat hidup sehat.
Ling Er berharap kegiatan ini dapat digelar kembali secara rutin, minimal dua tahun sekali. Ia juga menyebut bahwa IPEKA Palembang tengah merancang lebih banyak program terbuka yang bersifat kolaboratif dengan warga.
“Sekolah bukan hanya tempat belajar akademik. Ia harus menjadi bagian dari denyut sosial masyarakat,” tutupnya.