Suara.com - Dalam dunia investigasi swasta yang penuh misteri dan kerahasiaan, banyak detektif memilih bersembunyi di balik nama samaran. Tapi tidak dengan Detektif Jubun. Pria yang telah mendirikan Aman Sentosa Investigation Agency (ASIA) ini justru tampil apa adanya—menggunakan nama asli, menyelidiki kasus-kasus pelik, dan membangun reputasi dari kejujuran serta kerja keras.
“Jubun itu nama asli,” ujarnya ketika ditemui awak media.
“Dalam profesi saya sebagai detektif, saya memang tidak menggunakan nama samaran. Jubun dalam bahasa China secara harfiah artinya saleh dan terpelajar,” kata Jubun yang hari ini, 16 April 2025, tepat berusia 47 tahun.
Bagi Jubun, nama itu bukan sekadar label. Ia mencerminkan nilai hidup yang dipegangnya, yaitu integritas, pembelajaran seumur hidup, dan ketulusan dalam bekerja.
Karier Jubun sebagai detektif bukan sekadar soal mengungkap perselingkuhan, menangani penipuan, atau mencari orang hilang. Lebih dari itu, ia menjalani profesi ini sebagai bentuk pengabdian kepada orang-orang yang membutuhkan kejelasan di tengah kabut ketidakpastian.
Mungkin itu sebabnya, di hari jadinya yang ke-47 tahun, ayah satu anak itu memilih untuk merayakan momen spesial ini secara sederhana bersama keluarga tercinta.
Menilik tanggal dan tahun lahirnya, 16 April 1978, sang detektif diketahui memiliki zodiak Aries dengan shio Kuda Tanah yang dikenal dengan watak impulsif, pantang menyerah, dan suka kebebasan.
Dari berbagai sumber menyebutkan, seseorang ber-shio Kuda Tanah memiliki karakteristik optimis, penuh harapan, memiliki prinsip yang kuat, tidak mudah putus asa, punya ide dan wawasan yang baik, dan juga memiliki kemampuan berkomunikasi secara efektif.
Tampaknya, karakter-karakter inilah yang mewarnai caranya memimpin agensinya dan membina hubungan dengan klien. Lebih dari sekadar menangani kasus, sang detektif juga tampaknya berupaya membangun kepercayaan. Baginya, keberhasilan bukan semata soal terpecahkannya misteri, tapi juga tentang memberi rasa aman dan kejelasan bagi mereka yang datang dengan keresahan.
Baca Juga: Resensi Novel The Infinite Quest, Kasus Penculikan dan Teknologi Awet Muda
Di tengah padatnya dunia investigasi, kehidupan pribadi Jubun tetap sederhana. Ia bukan tipe yang mengejar kemewahan atau panggung. Bahkan momen-momen pribadi seperti ulang tahunnya pun hanya dirayakan secara hangat bersama keluarga.
"Setiap tahun saya tidak pernah membuat perayaan. Biasanya hanya makan malam yang spesial bersama keluarga. Terus ada teman-teman (sahabat karib) datang ke rumah memberikan kejutan dengan membawa kue ulang tahun dan menyanyikan lagu selamat ulang tahun, kemudian saya ajak ramai-ramai keluar makan. Ada juga klien, rekan bisnis, memberikan kado. Sebagai ungkapan terima kasih dari saya, ya saya mengajak mereka makan," ceritanya mengenai hari spesialnya.
Dalam harapan ke depannya, kata Jubun, "Jika Tuhan memberikan umur panjang, saya ingin terus bisa menjadi orang yang berguna dan bermanfaat buat banyak orang, bisa memberikan inspirasi kepada orang-orang. Saya sangat bersyukur bisa melalui dan menjalani kehidupan hingga 47 tahun ini, tentu banyak suka dan duka, banyak pengalaman dan peristiwa serta banyak belajar juga dari kesalahan demi kesalahan," tuturnya.
Kesederhanaan Jubun itu justru menjadi kekuatannya. Ia menyadari bahwa kebahagiaan bukan berasal dari perayaan besar, melainkan dari hal-hal kecil yang tulus: keluarga yang harmonis, sahabat yang setia, dan kehidupan yang terus mengajarkan banyak hal.
"Yang luar biasa adalah saya memiliki keluarga yang baik, istri yang setia dan selalu memberikan dukungan terutama dalam masa kesusahan. Anak yang sehat, pintar dan dewasa. Keluarga yang utuh dan harmonis, ini yang terpenting," pungkasnya.