Mengenal Oriental Circus Indonesia, Eks Pemainnya Mengaku Dieksploitasi

Farah Nabilla Suara.Com
Kamis, 17 April 2025 | 14:47 WIB
Mengenal Oriental Circus Indonesia, Eks Pemainnya Mengaku Dieksploitasi
Oriental Circus Indonesia [tamansafari.com]
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Oriental Circus Indonesia (OCI) kini menjadi sorotan karena pengakuan mengejutkan dari para mantan pemainnya.

Dalam sebuah audiensi di Kementerian Hukum dan HAM, yang dihadiri oleh Wakil Menteri HAM, Mugiyanto terungkap dugaan praktik eksploitasi yang dialami oleh para pemain sirkus tersebut.

Mantan pemain sirkus OCI, khususnya para perempuan, mengungkapkan pengalaman traumatis mereka. Dalam pengakuannya, mereka menjadi korban penyiksaan dan kekerasan fisik, serta dipaksa bekerja dalam kondisi yang tidak manusiawi.

Selain itu, mereka juga mengeluhkan upah yang tidak dibayarkan dan tekanan psikologis yang berat selama bertahun-tahun.

Pengakuan ini tentu saja menimbulkan pertanyaan besar mengenai apa yang sebenarnya terjadi di balik layar Oriental Circus Indonesia. Dalam audiensi tersebut, para mantan pemain juga menyebutkan keterkaitan dengan Taman Safari Indonesia. Lantas apa itu sebenarnya Oriental Circus Indonesia? Simak penjelasan berikut ini.

Apa Itu Oriental Circus Indonesia?

Oriental Circus Indonesia [tamansafari.com]
Oriental Circus Indonesia [tamansafari.com]

Oriental Circus Indonesia memiliki sejarah panjang yang dimulai sejak 1967. Pendirinya, Hadi Manansang, terinspirasi untuk membawa seni sirkus ke Indonesia setelah menyaksikan pertunjukan serupa di China.

Hadi Manansang sebelumnya telah mendirikan grup Bintang Akrobat dan Gadis Plastik. Kemudian pada tahun 1967, dia melahirkan Oriental Show, yang akhirnya resmi menjadi Oriental Circus Indonesia (OCI) pada tahun 1972.

Sebagai pionir sirkus modern di Indonesia, OCI terkenal dengan pertunjukannya yang memukau. Penonton disuguhi berbagai atraksi menarik, mulai dari flying trapeze, badut, juggling, sulap, akrobat, hingga atraksi hewan liar.

Nama Oriental Circus Indonesia mungkin sangat familiar bagi generasi 1980-an hingga 2000-an, yang menjadi saksi masa kejayaan mereka. Pada masa itu, OCI rutin berkeliling ke berbagai kota di Indonesia, bahkan mencapai 15 kota setiap tahunnya. Tercatat, OCI telah menggelar 40 ribu pertunjukan dan menghibur lebih dari 17 juta penonton selama masa operasionalnya.

Baca Juga: Berapa Tiket Oriental Circus Indonesia? Disorot Karena Dugaan Eksploitasi

Sayangnya kejayaan OCI mulai meredup dan pada akhir 2019 ketika mereka mengakhiri perjalanannya. Perubahan zaman dan tren hiburan membuat minat masyarakat terhadap sirkus menurun.

Pengakuan Mantan Pemain OCI Dieksploitasi

ilustrasi sirkus (Pexels)
ilustrasi sirkus (Pexels)

Kisah pilu para mantan pemain sirkus Oriental Circus Indonesia (OCI) terungkap dalam audiensi yang berlangsung di Kementerian HAM pada Selasa, 15 April 2025. Dalam pertemuan itu, mereka menyampaikan pengalaman traumatis yang dialami selama bertahun-tahun pada Wakil Menteri HAM, Mugiyanto

Kesaksian tersebut meliputi kekerasan fisik, eksploitasi, dan perlakuan tidak manusiawi. Terungkap bahwa semua ini bermula ketika sebuah kelompok sirkus di Indonesia mencari bakat-bakat muda untuk dididik menjadi pemain sirkus.

Namun metode yang digunakan ternyata jauh dari kata manusiawi. Dengan iming-iming pendidikan dan kehidupan yang layak, mereka mengambil anak-anak, bahkan ada yang masih berusia 5-7 tahun, untuk kemudian dilatih sirkus. Ironisnya, sejumlah uang juga diberikan untuk 'membeli' anak-anak tersebut.

Menanggapi hal tersebut, Wakil Menteri HAM Mugiyanto mengatakan akan segera memanggil manajemen Taman Safari Indonesia. Langkah tegas ini diambil untuk memastikan praktik-praktik serupa tidak terus berlanjut. Pemanggilan ini juga bertujuan untuk menindaklanjuti rekomendasi dari Komnas HAM yang hingga kini belum diindahkan oleh pihak Taman Safari Indonesia.

Klarifikasi Taman Safari Indonesia

Manajemen Taman Safari Indonesia pun buka suara untuk menanggapi pemberitaan terkait pengakuan pilu mantan pemain sirkus Oriental Circus Indonesia (OCI). Mereka menegaskan bahwa masalah tersebut melibatkan individu-individu tertentu sehingga tidak ada hubungan bisnis antara perusahaan dan mantan pemain sirkus tersebut.

"Taman Safari Indonesia Group menegaskan tidak memiliki keterkaitan bisnis, hubungan hukum, atau keterlibatan lainnya dengan para mantan pemain sirkus yang diberitakan," bunyi pernyataan resmi perusahaan.

Taman Safari Indonesia menekankan statusnya sebagai badan hukum independen yang tidak berafiliasi dengan pihak-pihak yang terlibat dalam permasalahan ini. Manajemen Taman Safari Indonesia menghormati hak setiap individu untuk menyampaikan pengalaman pribadi. Namun, mereka berharap agar nama baik dan reputasi perusahaan tidak tercemar oleh permasalahan ini.

Kontributor : Trias Rohmadoni

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI