Suara.com - Royal Dinner kembali digelar sebagai bagian dari peringatan ulang tahun ke-268 Pura Mangkunegaran Solo. Acara ini berlangsung pada Jumat malam, 18 April 2025, di Taman Pracima Tuin, kompleks Mangkunegaran, Jawa Tengah.
Berbeda dari jamuan resmi istana, Royal Dinner tahun ini bersifat terbuka untuk publik, menawarkan pengalaman bersantap dengan menu khas kerajaan yang dikemas dalam suasana santai di ruang terbuka.
Royal Dinner bukan sekadar acara makan malam biasa. Konsepnya adalah memperkenalkan kembali kekayaan kuliner Mangkunegaran yang lekat dengan sejarah panjang Jawa, sekaligus menghidupkan kembali pengalaman bersantap ala bangsawan.
Hidangan-hidangan yang disajikan merupakan hasil riset terhadap menu-menu yang pernah dihidangkan di masa pemerintahan para raja Mangkunegaran.
Salah satu menu utama yang disuguhkan adalah Beef Vol Anu Vent, sajian pastry berisi daging sapi yang dipanggang pada suhu 200 derajat Celsius. Menu ini terinspirasi dari masakan Prancis Vol au vent aux Pigeons yang konon pernah disajikan pada masa pemerintahan K.G.P.A.A. Mangkoenagoro V (1881–1896).
“Menu pastry berisikan daging sapi ini dipanggang dengan suhu 200 derajat Celcius untuk mendapatkan tekstur yang lebih lembut, dipadukan dengan saus kuning dan rempah khas Mangkunegaran yang nikmat,” jelas Direktur Sisiplus by Katadata Andikha.
Diadaptasi ke lidah lokal, hidangan ini disajikan dengan saus kuning dan campuran rempah khas istana Mangkunegaran, menciptakan rasa yang unik dan beraroma kuat.
Selain hidangan utama, Royal Dinner juga menyajikan teh khas Mangkunegaran. Teh ini merupakan resep turun-temurun dari lingkungan istana, diracik dengan tambahan kayu manis dan potongan jeruk.
Cita rasanya lembut dan menenangkan, menambah nuansa hangat dalam suasana malam di taman istana. Penyajian teh dan hidangan lainnya menekankan kehalusan rasa dan nilai simbolis, mencerminkan filosofi Jawa dalam menghormati tamu dan menjaga harmoni.
Baca Juga: Erina Gudono Dirujak Warganet Gegara Diduga Banyak Langgar Aturan Penting di Pura Mangkunegaran
Tidak hanya soal makanan, Royal Dinner juga menjadi panggung pertemuan antara sejarah dan generasi baru. Tamu-tamu yang hadir—baik tokoh publik, pegiat budaya, hingga masyarakat umum—dapat menikmati kuliner sambil mendalami kembali tradisi Mangkunegaran yang terus dihidupkan hingga kini. Malam itu, sekitar 150 tamu menghadiri acara, termasuk Wakil Menteri Kebudayaan Giring Ganesha dan istri.