9 Prosesi Sakral Gereja Katolik Setelah Kematian Paus Fransiskus

Ruth Meliana Suara.Com
Selasa, 22 April 2025 | 12:04 WIB
9 Prosesi Sakral Gereja Katolik Setelah Kematian Paus Fransiskus
Paus Fransiskus (kiri) menyampaikan pesan dalam kunjungannya di Gereja Katedral, Jakarta, Rabu (4/9/2024). [ANTARA FOTO/Sulthony Hasanuddin/Ak/tom]

Suara.com - Paus Fransiskus meninggal dunia pada Senin, 21 April 2025, Gereja Katolik menjalankan serangkaian ritual khusus yang sudah dilakukan selama ratusan tahun. Ritual-ritual ini adalah langkah-langkah yang harus dilalui sebelum akhirnya memilih Paus baru, pemimpin tertinggi umat Katolik di seluruh dunia.

Apa saja ritual-ritual penting tersebut? Berikut penjelasannya, dikutip dari informasi yang dibagikan oleh jurnalis Katolik @/Sachinettiyil di platform X.

Urutan Proses Sakral Gereja Katolik usai Kematian Paus Fransiskus

Pengumuman Resmi, salah satu proses sakral usai Paus Fransiskus wafat [X.com/@/Sachinettiyil]
Pengumuman Resmi, salah satu proses sakral usai Paus Fransiskus wafat [X.com/@/Sachinettiyil]

1. Konfirmasi Kematian

Kamerlengo yang bertugas mengurus rumah tangga Gereja Katolik Roma mengumumkan kematian Paus secara resmi. Prosesnya biasanya dengan memanggil nama baptis Paus tiga kali. Jika tidak ada respons, barulah kematiannya dinyatakan sah.

2. Penghancuran Cincin Nelayan

Selanjutnya, Kamerlengo menghancurkan Cincin Nelayan, cincin yang digunakan untuk mengesahkan dokumen penting. Tindakan ini dilakukan di hadapan para kardinal untuk mencegah penyalahgunaan sekaligus melambangkan berakhirnya kekuasaan Paus.

3. Pengumuman Resmi

Setelah itu, Vatikan (pusat gereja Katolik) secara resmi mengumumkan wafatnya Paus kepada publik. Sebagai tanda duka, lonceng gereja biasanya dibunyikan, dan masa berkabung dimulai. Dalam beberapa negara, bendera juga dikibarkan setengah tiang sebagai tanda duka meninggalnya Paus.

4. Sembilan Hari Berkabung

Baca Juga: Paus Fransiskus Telah Tiada: Bagaimana Pengaruhnya di Dunia Begitu Luas?

Setelah pengumuman resmi, dimulailah masa berkabung selama 9 hari. Selama periode ini, ibadah Misa khusus akan diadakan untuk mendoakan kepergian Paus.

Selain itu, jenazah Paus akan disiapkan dan dipamerkan di Basilika Santo Petrus. Hal itu dilakukan dengan tujuan memberikan kesempatan bagi masyarakat untuk menyampaikan penghormatan terakhir mereka pada Paus.

5. Pemakaman

Pada umumnya, Paus dimakamkan di ruang bawah tanah Basilika Santo Petrus. Namun Paus Fransiskus memilih Basilika Santa Maria Maggiore sebagai tempat peristirahatan terakhirnya.

Tidak seperti tradisi tiga peti, Paus Fransiskus meminta satu peti kayu berlapis seng. Jenazahnya juga akan dipajang untuk penghormatan umat, namun tidak di atas singgasana. Pemakaman Paus biasanya berlangsung antara hari keempat dan keenam usai kematian.

6. Sede Vacante (Tahta Kosong)

Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI