Perbedaan Hydrating dan Moisturizing dalam Marketing Skincare, Mana yang Terbaik untuk Kulit?

Ruth Meliana Suara.Com
Sabtu, 26 April 2025 | 14:25 WIB
Perbedaan Hydrating dan Moisturizing dalam Marketing Skincare, Mana yang Terbaik untuk Kulit?
Ilustrasi kulit terhidrasi (freepik.com/freepik assets)

Suara.com - Klaim hydrating dan moisturizing sering dipakai produk skincare sebagai marketing untuk menarik minat pembeli. Keduanya sama-sama memiliki manfaat untuk menghasilkan kulit idaman di wajah dan tubuh.

Namun, masih banyak orang yang belum memahami perbedaan hydrating dan moisturizing dalam skincare. Moisturizing berarti melembabkan, sedangkan hydrating artinya menghidrasi.

Kamu mungkin berpikir bahwa hidrasi adalah kondisi yang hanya perlu dikhawatirkan oleh orang-orang dengan kulit kering atau dehidrasi. Namun, menghidrasi kulit sama pentingnya dengan menghidrasi tubuh. Ini karena semua jenis kulit wajib terhidrasi agar sehat dan bersinar. Bagaimana dengan moisturizer?

Perbedaan hydrating and moisturizing dalam skincare

Dalam dunia skincare, moisturizer biasanya dipakai untuk membentuk lapisan pelindung pada kulit, mengunci kelembapan, dan membuatnya lebih lembut.

Di sisi lain, hidrator bertujuan menyerap kelembapan dari udara atau kulit agar tetap terperangkap. Keduanya memiliki fungsi sama tetapi efeknya berbeda.

Secara ilmiah, moisturizer adalah istilah umum untuk jenis pelembab emollients (lemak dan minyak), squalene (minyak), humectants, dan occlusive.

Namun dalam dunia pemasaran produk skincare, terminologi moisturizer sudah mengalami perubahan, termasuk munculnya kata hidrator. Moisturizer adalah bahan berbasis minyak, termasuk agen oklusif, seperti petrolatum atau minyak mineral, dan emolien seperti ester dan minyak tumbuhan.

Bahan-bahan moisturizer bekerja dengan menciptakan segel pada permukaan kulit yang mencegah air keluar. Moisturizer juga membuat kulit terasa lebih halus dan tidak terlalu kering.

Baca Juga: Rahasia Kulit Cerah dengan Rangkaian Skincare Fanbo, Harga Mulai Rp20 Ribuan!

Sementara itu, hidrator adalah bahan yang disebut humektan, seperti gliserin atau asam hialuronat. Cara kerjanya adalah menyerap air dari atmosfer atau kulit, lalu menahannya di kulit.

Penting untuk menyadari bahwa moisturizer dan hidrator bekerja dengan cara yang berbeda. Oleh sebab itu, kamu harus memilih antara skincare yang melembabkan atau mendehidrasi dengan tepat, agar tidak merusak kulitmu.

Meski sama-sama membuat kulit terhidrasi, tetapi keduanya memiliki cara berbeda untuk mencapainya, serta harus disesuaikan dengan kondisi kulit.

Mana yang terbaik untuk jenis kulitmu?

Menyadur Healthline, ada banyak produk skincare hydrating dan moisturizing di pasaran. Di antaranya minyak, krim, gel, serum, balsem, salep, hingga pelembab.

Terkadang kulit kamu mungkin lebih baik hanya menggunakan salah satu, baik moisturizer atau hidrator, bukan keduanya. Kamu juga perlu melakukan eksperimen agar dapat memilih produk terbaik, khususnya bagaimana jenis kulitmu akan menyerapnya. Tujuannya satu: mendapatkan kulit yang terhidrasi.

Solusi kulit kering: pakai moisturizer yang tebal

Jika kulitmu secara alami kering sepanjang tahun dan cenderung mengelupas, kemungkinan besar kondisi itu bukan disebabkan oleh cuaca, tetapi karena kulit kamu kesulitan mempertahankan kelembapan.

Untuk mengatasinya, kamu perlu menciptakan lapisan pelindung di permukaan kulit guna mengunci kelembapan. Pakailah moisturizer yang tebal akan emolien untuk membantu mencegah air meninggalkan kulit.

Dengan formula yang tepat, moisturizer tebal akan memberikan nutrisi dan gizi yang dibutuhkan kulitmu agar tetap sehat sepanjang musim dingin.

Bahan skincare moisturizer tebal yang wajib dicoba: petrolatum, oils seperti plant oils, jojoba oil, dan nut oils seperti coconut oil.

Solusi kulit dehidrasi: pakai hydrating serum

Jika kulitmu mengalami dehidrasi, cobalah pakai hydrating serum. Pasalnya, saat kulit mengalami dehidrasi, kamu harus secara aktif mengembalikan kadar air ke dalam kulit.

Carilah serum hidrator dengan asam hialuronat. Kandungan itu mampu mempertahankan kadar air sebanyak 1.000 kali beratnya dalam bentuk air, serta mengembalikan kadar hidrasi yang sehat ke dalam kulit.

Bahan skincare serum hidrator yang wajib dicoba: asam hialuronat, lidah buaya, dan madu.

Solusi kulit berminyak: pakai water-based hydrator dan moisturizer

Jika kamu memiliki kulit berminyak, cobalah memakai produk skincare hydrator dan moisturizer berbahan dasar air. Perlu diketahui, kulit berminyak bukan berarti kulitmu tidak bisa mengalami dehidrasi.

Dalam kondisi kulit berminyak, kesehatan kulitmu bisa mempeburuk jika sampai mengalami dehidrasi. Ini karena orang dengan kulit berminyak sering kali memiliki fungsi penghalang yang terganggu, yang membuat kulit mereka sulit mempertahankan kelembapan.

Saat kelembapan meninggalkan kulit, kulit menjadi dehidrasi, yang menyebabkan kulit memproduksi lebih banyak minyak. Kondisi ini bisa dibilang sebagai lingkaran setan.

Dan satu-satunya cara untuk mengatasinya adalah dengan memberikan kulitmu hidrasi dan kelembapan yang dibutuhkan. Pakailah hydrator dan moisturizer berbahan dasar air dan nonkomedogenik. Produk berbahan dasar air akan terasa lebih ringan di kulit dan tidak akan menyumbat pori-porimu.

Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI