10. Menyekolahkan anak ke sekolah negeri
Sekolah swasta dulunya merupakan standar emas bagi keluarga yang sukses, tetapi di distrik yang memiliki dana yang cukup, sekolah negeri kini dipandang sebagai pilihan yang cerdas dan berfokus pada masyarakat.
Orang tua dengan latar belakang kaya sering kali memilih sekolah negeri daripada sekolah swasta karena alasan yang berlandaskan nilai-nilai. Hal ini mencerminkan kepercayaan pada sistem yang mereka dukung dengan pajak properti dan keterlibatan masyarakat.
Lebih banyak keluarga berpenghasilan tinggi kini menyekolahkan anak-anak mereka di sekolah negeri dengan sumber daya yang kuat. Mereka tertarik pada kualitas guru, keragaman yang lebih besar di antara siswa, dan hasil tes yang lebih baik.
11. Menyewa alih-alih memiliki properti
Selama bertahun-tahun, menyewa dianggap membuang-buang uang. Namun sekarang, banyak orang kaya memilih untuk menyewa properti atau rumah, terutama di kota-kota mahal atau selama pasar sedang lesu.
Menyewa menawarkan fleksibilitas, menghindari pajak properti dan biaya perawatan, serta memungkinkan kualitas hidup yang lebih tinggi dalam jangka pendek.
Laporan Harvard Joint Center for Housing Studies menemukan bahwa penyewaan oleh orang berpenghasilan tinggi terus meningkat, didorong oleh preferensi gaya hidup. Kepemilikan bukan lagi satu-satunya indikator keberhasilan. Dalam beberapa kasus, kebebasan dan likuiditas lebih berharga.
12. Memilih liburan yang lebih sederhana
Baca Juga: Jam Tangan & Karier: Bagaimana Gaya Minimalis Bisa Mendongkrak Citra Profesional Anda
Liburan mewah di resor mewah dulunya merupakan cara umum untuk memamerkan kesuksesan. Sekarang, kabin yang tenang, taman nasional, atau tempat peristirahatan kebugaran juga bisa memberi kesan yang sama.