11 Kebiasaan Gen Z yang Dianggap Kurang Ajar oleh Baby Boomer Padahal Benar

Ruth Meliana Suara.Com
Kamis, 01 Mei 2025 | 13:41 WIB
11 Kebiasaan Gen Z yang Dianggap Kurang Ajar oleh Baby Boomer Padahal Benar
ilustrasi Gen Z dan Baby Boomer (freepik/jcomp)

Suara.com - Setiap generasi memiliki batasan yang berbeda dalam menilai perilaku sosial yang dianggap pantas. Apa yang bagi satu generasi terasa seperti bentuk sopan santun, bisa saja dianggap berlebihan atau sudah ketinggalan zaman oleh generasi lainnya.

Kesenjangan perilaku sosial ini bisa terlihat dari generasi Baby Boomer dan Gen Z. Generasi baby boomer tumbuh dengan pandangan tegas tentang sopan santun, sehingga sering bingung melihat generasi muda yang bersikap lebih santai atau tampak tidak peduli.

Sebaliknya, Gen Z lebih mengutamakan keaslian dan efisiensi, dan menganggap sebagian aturan lama sebagai hal yang tidak relevan atau bahkan dibuat-buat. Akibatnya, tak jarang kebiasaan Gen Z dianggap kurang ajar oleh baby boomer, padahal seharusnya tidak masalah. Apa saja contohnya?

1. Tidak langsung menjawab telepon

Bagi para boomer, mengabaikan dering telepon bisa terasa seperti mengabaikan orang yang berdiri tepat di depanmu. Namun berbeda bagi Gen Z. Mereka justru menganggap panggilan telepon sebagai sesuatu yang mengganggu kecuali jika sudah dijadwalkan sebelumnya.

Bagi Gen Z, mengirim pesan teks terlebih dahulu dianggap lebih sopan ketimbang langsung menelepon. Ini karena memberi orang lain pilihan tentang kapan harus menjawab.

Penelitian bahkan menunjukkan bahwa generasi muda merasa lebih cemas dengan panggilan yang tidak terduga. Bagi Gen Z, tidak menjawab sampai kamu merasa 100 persen siap hanyalah kesopanan umum.

2. Berbicara dengan santai kepada figur otoritas

Generasi boomer sering kali tumbuh dengan memanggil semua orang "tuan," "nyonya," atau "Tuan dan Nyonya," terutama ketika berbicara dengan guru, bos, atau orang dewasa yang lebih tua. Di sisi lain, Gen Z cenderung menyukai nama depan dan percakapan santai, tidak peduli dengan siapa mereka berbicara.

Baca Juga: Sering Dianggap Sepele, 3 Kebiasaan Ini Bisa Membuat Orang Lain Menjauhimu

Karyawan yang lebih muda saat ini merasa lebih nyaman dan lebih produktif dalam lingkungan yang tidak terlalu formal. Menggunakan bahasa yang santai adalah cara untuk menyamakan kedudukan. Bagi Gen Z, menjadi nyata lebih penting daripada menjaga jarak formal demi formalitas.

3. Membatalkan rencana melalui chat

Generasi boomer sering menganggap membatalkan rencana di menit-menit terakhir sebagai pelanggaran tata krama yang serius, apalagi melakukannya lewat pesan chat bisa terasa lebih buruk.

Namun bagi Gen Z, membatalkan rencana lewat chat adalah cara standar dan penuh hormat untuk memberi kabar kepada seseorang. Dalam benak mereka, mengirim pesan teks yang cepat dan jujur lebih baik daripada memaksakan permintaan maaf palsu secara langsung, atau menghilang begitu saja.

Penelitian menunjukkan bahwa orang yang lebih muda sangat menghargai kejujuran. Mereka hanya melihat pesan teks sebagai cara tercepat untuk bersikap jelas dan menghargai waktu setiap orang.

4. Berbicara terbuka tentang masalah kesehatan mental

Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI