Meskipun ungkapan terima kasih masih penting bagi generasi muda, formatnya tidak terlalu penting. Pesan yang tepat waktu dan tulus terasa lebih bermakna bagi mereka daripada kartu formal yang tertunda.
9. Berani bertanya alih-alih mengikuti instruksi secara membabi buta
Generasi baby boomer sering kali tumbuh dalam lingkungan di mana mempertanyakan otoritas dianggap tidak sopan. Namun, Gen Z dibesarkan untuk berpikir kritis, bertanya mengapa, dan menantang sistem yang tidak masuk akal.
Siswa kini didorong untuk terlibat secara kritis alih-alih menerima informasi secara pasif, dengan bertanya dimaksudkan untuk meningkatkan pemahaman. Bagi Gen Z, bertanya "mengapa" adalah tanda penghormatan terhadap kecerdasan mereka sendiri, alih-alih penghinaan terhadap orang yang memberi arahan.
10. Berbagi pendapat secara bebas saat online
Bagi generasi baby boomer, menyiarkan pendapat pribadi secara online mungkin tampak kurang ajar atau mementingkan diri sendiri. Namun, Gen Z melihat media sosial sebagai perpanjangan alami dari ekspresi diri.
Generasi yang lebih muda merasakan rasa identitas dan komunitas yang lebih kuat secara online. Mereka senang berbagi pandangan, baik tentang politik, kesehatan mental, atau kehidupan sehari-hari.
Itu tidak dianggap sebagai tindakan yang berlebihan, tetapi sebagai cara alami untuk berinteraksi dengan dunia di sekitar mereka.
11. Memprioritaskan waktu pribadi daripada kewajiban keluarga
Baca Juga: Sering Dianggap Sepele, 3 Kebiasaan Ini Bisa Membuat Orang Lain Menjauhimu
Generasi baby boomer sering kali menempatkan kewajiban keluarga di pusat kalender sosial mereka, menghadiri setiap pertemuan dan acara apa pun yang terjadi. Generasi Z lebih cenderung mempertimbangkan kebutuhan pribadi dan kesehatan mental sebelum berkomitmen.