Konten Edukasi di TikTok Kian Populer, Kreator Ungkap Tantangan di Balik Layar

Bimo Aria Fundrika Suara.Com
Jum'at, 02 Mei 2025 | 08:56 WIB
Konten Edukasi di TikTok Kian Populer, Kreator Ungkap Tantangan di Balik Layar
Ilustrasi content creator.(Pexels/Ivan Samkov)
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Sebagai salah satu media sosial terpopuler, TikTok tak hanya sebatas platform yang menghibur. Dengan format video pendeknya, TikTok menjadi ruang kreatif yang menyuguhkan berbagai jenis konten, mulai dari vlog, challenge, review produk, dan masih banyak lainnya.

Salah satu kategori konten yang paling digemari adalah konten edukasi. Popularitasnya terus meningkat, terlihat dari tagar seperti #SamaSamaBelajar, #SerunyaBelajar, dan #SerunyaMembaca yang telah mengumpulkan lebih dari 24 juta unggahan di Indonesia. Bahkan, secara global, konten edukasi terkait Sains, Teknologi, Rekayasa, dan Matematika (STEM) juga telah ditonton lebih dari 110 miliar kali di TikTok.

Senior Manager PR and Communications TikTok Indonesia, Edwin Lengkei, mengungkapkan bahwa konten edukasi adalah hal yang tidak terpisahkan dari TikTok. Selama lima tahun terakhir, konten edukasi mengalami perkembangan pesat.

“Edukasi yang diberikan para kreator ini tidak hanya mampu membuka wawasan, tapi juga membantu komunitas TikTok meningkatkan produktivitas dan kesejahteraan, melalui keterampilan yang mereka pelajari dari ragam konten edukasi di platform kami,” ujar Edwin dalam acara "#SerunyaBelajar dan Berinovasi bersama Kreator Edukasi di TikTok" pada Rabu (30/04/2025).

Ilustrasi TikTok. [Unsplash/Collabstr]
Ilustrasi TikTok. [Unsplash/Collabstr]

Beragam jenis konten edukasi hadir untuk menjawab kebutuhan pengguna. Mulai dari life hacks untuk mempermudah aktivitas sehari-hari, panduan membuka peluang karier, mata pelajaran, fakta menarik, hingga soft skills untuk pengembangan diri.

Namun, menciptakan konten edukasi yang berkualitas bukanlah hal yang mudah. Proses di balik layar ini membutuhkan riset mendalam, kreativitas dalam penyampaian, dan menghadirkan informasi yang akurat dan relevan bagi audiens.

Kreator konten data processing, Kelvin Tham (@kelvintham27), menjelaskan bahwa dalam pembuatan konten edukasi, ia melakukan beberapa tahapan yang dimulai dari riset.

“Yang pertama, kita riset. Saya dapat datanya dari sumber primer atau sekunder, dari komentar TikTok juga. Yang kedua itu, biasanya kalau saya ada proses kurasi,” ucap Kelvin. 

Selain melakukan riset dan kurasi, kreator juga harus memperhatikan cara penyampaian konten. Penyampaian yang tulus dan relevan dengan kebutuhan audiens penting untuk membangun kepercayaan mereka.

Baca Juga: Fenomena Flexing di Bisnis Skincare: Harga Fantastis, Kualitas Tragis?

“Karena kalau risetnya nggak bagus, mereka ngerasa nggak relate, videonya pasti akan di-skip,” tambah Kelvin.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI