Suara.com - Remaja adalah masa transisi yang penuh gejolak emosi, pencarian identitas, dan tekanan sosial yang tidak sedikit.
Namun, di balik semangat dan energi yang mereka miliki, banyak remaja yang sebenarnya sedang bergulat dengan depresi ringan sering kali tanpa disadari oleh orangtua, guru, bahkan dirinya sendiri.

Apa Itu Depresi Ringan pada Remaja?
Depresi ringan berbeda dengan sekadar perasaan sedih atau kecewa. Ini adalah kondisi psikologis yang memengaruhi cara remaja berpikir, merasa, dan bertindak.
Meskipun tidak seberat depresi mayor, kondisi ini tetap perlu diwaspadai agar tidak berkembang menjadi gangguan yang lebih serius.
Tanda-Tanda Depresi Ringan yang Perlu Diwaspadai
Beberapa tanda umum yang sering muncul antara lain:
Menarik diri dari lingkungan sosial
Remaja menjadi lebih pendiam, malas bersosialisasi, atau menghindari pertemuan keluarga dan teman.
Perubahan pola tidur
Terlalu banyak tidur atau justru sulit tidur bisa menjadi sinyal gangguan suasana hati.
Baca Juga: Viral Remaja Pamer Kelamin Sambil Naik Motor di Tuban, Bisakah Eksibisionis Disembuhkan?
Turunnya semangat belajar dan konsentrasi
Prestasi akademik menurun, tidak fokus di kelas, atau tidak tertarik lagi dengan hal yang dulu disukai.
Perubahan nafsu makan
Bisa meningkat drastis atau menurun tajam, hingga menyebabkan perubahan berat badan.
Merasa tidak berharga atau pesimis
Sering melontarkan kalimat seperti “aku bodoh,” “aku nggak penting,” atau “aku gagal.”