Suara.com - Dalam kehidupan, tidak jarang seseorang mengalami kesulitan keuangan hingga terpaksa berutang untuk memenuhi kebutuhan. Namun, utang yang menumpuk tanpa solusi bisa menjadi beban yang berat, baik secara mental maupun spiritual. Selain berusaha secara nyata untuk melunasi utang, banyak orang yang juga mencari jalan melalui doa. Salah satu bentuk ikhtiar batin yang dipercaya mampu membantu menyelesaikan masalah finansial adalah doa pelunas utang.
Dalam Islam, utang bukan hanya urusan dunia, tetapi juga bisa berdampak di akhirat jika tidak diselesaikan. Rasulullah SAW sendiri pernah merasa enggan menyolatkan jenazah seseorang yang masih memiliki utang, karena beratnya tanggungan tersebut. Oleh karena itu, selain bekerja keras dan mengatur keuangan dengan baik, memohon pertolongan Allah melalui doa pelunas utang adalah bentuk tawakal yang dianjurkan.
Doa Pelunas Utang
Terdapat beberapa doa pelunas utang yang diajarkan langsung oleh Rasulullah SAW. Salah satu doa yang sangat terkenal dan banyak diamalkan adalah sebagai berikut:
اللّهُمّ اكْفِنِي بِحَلاَلِكَ عَنْ حَرَامِكَ، وَأَغْنِنِي بِفَضْلِكَ عَمَّنْ سِوَاكَ
Artinya: “Ya Allah, cukupkanlah aku dengan rezeki-Mu yang halal agar aku tidak bergantung pada yang haram. Dan kayakanlah aku dengan anugerah-Mu, sehingga aku tidak membutuhkan selain Engkau", (HR Tirmidzi).
Doa ini mengajarkan kita untuk memohon rezeki yang halal dan keberkahan yang mencukupi, sehingga tidak tergoda mencari jalan keluar dari utang melalui cara-cara yang dilarang.
Selain itu, ada juga doa lain yang lebih spesifik untuk memohon pelunasan utang, yang diajarkan langsung oleh Rasulullah kepada sahabatnya. Doa tersebut berbunyi:
اللَّهُمَّ إِنِّي أَعُوذُ بِكَ مِنَ الْهَمِّ وَالْحَزَنِ، وَأَعُوذُ بِكَ مِنَ الْعَجْزِ وَالْكَسَلِ، وَأَعُوذُ بِكَ مِنَ الْجُبْنِ وَالْبُخْلِ، وَأَعُوذُ بِكَ مِنْ غَلَبَةِ الدَّيْنِ وَقَهْرِ الرِّجَالِ
Artinya: "Ya Allah, aku berlindung kepada-Mu dari rasa sedih dan gelisah, aku berlindung kepada-Mu dari kelemahan dan kemalasan, aku berlindung kepada-Mu dari sifat pengecut dan kikir, dan aku berlindung kepada-Mu dari lilitan utang dan tekanan orang lain", (HR Abu Daud dan Bukhari).
Baca Juga: 45 Kartu Ucapan untuk Doakan Selamat Menunaikan Ibadah Haji Mabrur, Gratis Siap Kirim!
Doa ini mencakup permohonan perlindungan dari berbagai kondisi yang sering menyertai seseorang yang sedang dililit utang: stres, ketakutan, dan tekanan sosial.
Tips Mengamalkan Doa Pelunas Utang
Agar doa pelunas utang lebih bermakna dan efektif, berikut beberapa tips dalam mengamalkannya:
- Niat yang tulus: Berdoalah dengan niat sungguh-sungguh untuk benar-benar ingin bebas dari utang, bukan hanya karena tekanan dari pihak pemberi pinjaman.
- Konsisten dan khusyuk: Bacalah doa-doa tersebut setiap hari, terutama setelah salat wajib atau di waktu-waktu mustajab seperti sepertiga malam terakhir.
- Perbaiki manajemen keuangan: Barengi doa dengan usaha nyata kurangi pengeluaran, tambah penghasilan, dan buat prioritas pelunasan utang.
- Hindari gaya hidup konsumtif: Jangan tergoda untuk kembali berutang karena gaya hidup. Sederhanakan kebutuhan agar proses pelunasan berjalan lancar.
- Minta restu keluarga: Mintalah dukungan dan doa dari pasangan atau keluarga, karena doa bersama akan lebih kuat dan menenangkan jiwa.
Ingat, Doa Pelunas Utang Bukan Jalan Instan
Perlu dipahami bahwa doa pelunas utang bukanlah mantra ajaib yang langsung melunasi utang dalam semalam. Doa adalah bentuk komunikasi dengan Allah, dan pelunasannya bisa datang dalam berbagai bentuk: rezeki tak terduga, peluang pekerjaan, atau bantuan dari orang lain. Yang penting adalah terus berikhtiar, bersabar, dan yakin bahwa pertolongan Allah pasti datang tepat waktu.
Utang memang bisa menjadi beban yang menyulitkan, tetapi jangan biarkan itu menggerogoti semangat hidup Anda. Dengan tetap berusaha, berhemat, dan yang paling penting adalah memperkuat ikhtiar batin melalui doa pelunas utang, jalan keluar pasti akan terbuka. Jangan pernah meremehkan kekuatan doa, karena ketika usaha manusia sampai pada batasnya, saat itulah Allah menunjukkan kuasa-Nya.
Kontributor : Rishna Maulina Pratama