"Tapi bekerja di dalam enggak dapat apa-apa, sedangkan hidup ini kita butuh cuan," lanjutnya.
Setelah cukup lama terlibat dalam sekte sesat yang dipimpin "Walid" versi dunia nyata tersebut, Satrio akhirnya memutuskan untuk keluar.
Ia mulai menyadari bahwa banyak ajaran dan tindakan dalam kelompok itu tidak sesuai dengan nilai-nilai agama yang sebenarnya.
"Buat saya, semua itu omong kosong. Sampai-sampai saya sempat suudzon sama guru saya sendiri, karena waktu itu saya masih muda dan emosional," ungkapnya.
Ia juga menyoroti bagaimana sang guru kerap dijadikan dalih atas semua keputusan dan ajaran yang disampaikan.
"Segala sesuatu selalu dibawa-bawa nama guru, padahal yang menerjemahkan semua itu adalah istri keduanya," ungkap Satrio.
"Akhirnya saya merasa, buat apa saya belajar jauh-jauh tentang kebaikan, kalau ternyata kalian lebih jahat dari saya," pungkasnya.