Keberhasilan ini menarik perhatian dari Putera Sampoerna yang memiliki perusahaan tembakau dan cengkeh terbesar di masa itu.
Di tahun 1980, pertemuan terjadi, dan dalam waktu 5 tahun berikutnya kedua pihak ini menjalin kerja sama untuk membantu sedikitnya 15 kios rokok di beberapa titik di Jakarta.
Gerai Alfa pertama diberi nama Alfa Toko Gudang Rabat, yang berdiri pada tanggal 27 Agustus 1989.
Lima tahun berselang berdirilah Alfa Minimart, yang kemudian lebih dikenal dengan nama Alfamart.
Nama ini dipilih karena dinilai netral, dan merasa opsi lain (Sampoerna Mart) kurang menjual.
Kerja sama bisnis ini berakhir di tahun 2005 lalu ketika Sampoerna menjual bisnis tembakau beserta anak perusahaannya kepada Philip Moris Internasional.
Saham yang dimiliki Putera Sampoerna dijual kepada Djoko Susanto dan Northstar, dan kemudian Northstar dibeli oleh Djoko Susanto.
Dua tahun berselang, Djoko memutuskan untuk mendirikan Alfamidi dan menuai sukses.
Meski ada kalanya Djoko harus menjual Alfa Supermarket pada Carrefour karena omzetnya menurun, ia terus berfokus pada bisnis retail yang ia miliki.
Baca Juga: Kekayaan Djoko Susanto, Juragan Alfamart yang Beringas Borong Saham Lawson!
Keluarga Djoko Susanto
Djoko Susanto diketahui menikah dengan Liliana Tanuwijaya setelah mereka saling curi pandang dan bertemu di sebuah pabrik radio. Kini mereka telah dikaruniai 5 orang anak.