Suara.com - Perayaan Idul Adha identik dengan beragam hidangan berbahan dasar daging, mulai dari sate, gulai, hingga rendang yang menggugah selera. Apa lagi bisa makan daging kurban sepuasnya.
Namun, konsumsi makanan berlemak dan bersantan yang tinggi saat hari raya kerap menjadi kekhawatiran tersendiri bagi masyarakat yang peduli kesehatan, khususnya terkait kadar kolesterol dan risiko penyakit metabolik.
Ahli medikasi herbal dr. Rianti Maharani M.Si memberikan solusi alami dan tradisional yang dapat membantu masyarakat menikmati sajian khas Idul Adha tanpa perlu khawatir berlebihan.
Menurut Rianti, penggunaan rempah-rempah dalam proses memasak bukan hanya menambah cita rasa, tetapi juga berperan aktif dalam menurunkan kadar kolesterol dalam makanan.
"Penggunaan rempah dalam memasak makanan berlemak seperti daging dan santan saat perayaan Idul Adha dapat membantu menurunkan kadar kolesterol dalam makanan," ujar Rianti dikutip dari ANTARA, Kamis (22/5/2025).
Rempah yang dimaksud antara lain kunyit, jahe, bawang putih, kayu manis, dan daun salam.
Ia menjelaskan bahwa masing-masing rempah memiliki khasiat kesehatan yang mendukung metabolisme tubuh, terutama dalam mengatasi efek negatif dari konsumsi lemak berlebih.
“Kunyit dan jahe memiliki sifat anti-inflamasi dan dapat membantu mengontrol kadar kolesterol, bawang putih dikenal dapat menurunkan kolesterol LDL,” katanya.
Lebih lanjut, Rianti menyarankan agar masyarakat tak hanya mengandalkan rempah saat memasak, tetapi juga melengkapi konsumsi makanan dengan minuman yang memiliki efek serupa. Salah satunya adalah teh hijau.
Baca Juga: Intip Pemeriksaan Kesehatan Hewan Kurban di Jaktim, Mulai 22 Mei hingga 5 Juni
“Teh hijau memiliki kandungan antioksidan katekin yang memiliki manfaat kesehatan, seperti membantu meningkatkan kinerja enzim antioksidan dalam tubuh dan melawan radikal bebas,” imbuhnya.
Dalam suasana Idul Adha yang penuh kebersamaan, tak jarang masyarakat juga mengisi hari libur dengan bersilaturahmi dan berkumpul bersama keluarga besar.
Untuk menjaga stamina dan kebugaran tubuh selama momen ini, Rianti merekomendasikan konsumsi jamu tradisional yang diracik dari bahan alami seperti kunyit asam, beras kencur, jahe, dan temulawak.
“Kunyit asam membantu pencernaan dan mengurangi efek makanan berlemak, sedangkan beras kencur dapat memberikan energi dan menyegarkan tubuh,” jelasnya.
Sebagai Ketua Bidang Sosial, Kesehatan, dan Pemberdayaan Masyarakat DPP Ikatan Keluarga Alumni (IKA) Universitas Islam Indonesia (UII), Rianti juga menekankan pentingnya menjadikan konsumsi jamu sebagai kebiasaan harian.

Menurutnya, jika dikonsumsi secara rutin, jamu bukan hanya bermanfaat secara jangka pendek, tetapi juga memberikan perlindungan kesehatan secara menyeluruh.