suara hijau

Krisis Iklim Ancam Masa Depan Kopi Dunia, tapi Harapan Tumbuh dari 'Si Pemburu Kopi'

Bimo Aria Fundrika Suara.Com
Senin, 26 Mei 2025 | 14:26 WIB
Krisis Iklim Ancam Masa Depan Kopi Dunia, tapi Harapan Tumbuh dari 'Si Pemburu Kopi'
Ilustrasi Kopi Sidikalang. [ukmberdaya.com]
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Sejak 2018, JAL menyajikan kopi Doi Tung di pesawatnya—produk dari Thailand utara yang dulunya merupakan kawasan produksi opium. Bersama Mae Fah Luang Foundation, proyek ini berhasil mengubah kehidupan masyarakat lokal melalui kebun kopi berkelanjutan.

Pedagang menimbang kopi saat melayani pembeli di Dunia Kopi, Pasar Santa, Jakarta Selatan, Jumat (5/5/2023). [Suara.com/Alfian Winanto]
Pedagang menimbang kopi saat melayani pembeli di Dunia Kopi, Pasar Santa, Jakarta Selatan, Jumat (5/5/2023). [Suara.com/Alfian Winanto]

“Dengan pelatihan yang tepat, investasi yang cukup, dan sistem yang adil, industri kopi bisa bertahan,” ujar Kawashima. Ia juga menyebut bahwa konsumen punya peran penting untuk tidak hanya menikmati kopi, tetapi juga menghargai proses dan orang di baliknya.

Kisah Mi Cafeto menunjukkan bahwa solusi atas krisis iklim tidak harus datang dari teknologi tinggi atau kebijakan besar. Kadang, itu dimulai dari secangkir kopi yang dibuat dengan hati. Kopi yang bukan hanya enak, tapi juga adil.

Di tengah tantangan global, kisah ini adalah bukti bahwa keberlanjutan bukan mimpi. Ia bisa dimulai hari ini—dari siapa saja yang peduli.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI