Hal yang paling mengejutkan, tapi sudah menjadi rahasia umum dari praktik pelaris ini adalah ritual menggunakan celana dalam pemilik warung makan.
Miyan Sumaryana mengungkapkan bahwa ada ritual khusus di mana celana dalam digunakan dalam proses spiritual tertentu, lalu dimasukkan ke dalam panci kuah makanan.
"Si owner melakukan seperti tapa cuma pakai celana dalam doang dan berdoa di situ. Si celana dalamnya dimasukin ke panci dan si kuahnya itu enggak pernah diganti," jelas Miyan.
Ritual seperti ini tentu saja tidak dapat dibuktikan secara ilmiah, akan tetapi dipercaya kuat oleh sebagian masyarakat sebagai bagian dari ilmu gaib.
4. Rasa Makanan Berubah saat Dibawa Pulang
Salah satu tanda yang sering dirasakan oleh pelanggan adalah perbedaan rasa saat makan di tempat dan saat dibawa pulang.
Makanan yang sangat lezat saat disantap langsung di warung, bisa terasa hambar atau bahkan aneh ketika disantap di rumah.
"Tempat makan yang pakai pelaris, biasanya makanannya enak banget di tempat. Tapi saat dibawa pulang rasanya beda jauh," ungkap Furi Harun.
5. Tiba-Tiba Merasa Mual atau Pusing
Baca Juga: Perjalanan Bisnis Warung Makan Nunung di Solo, Kini Dikabarkan Sepi Pelanggan
Menurut Furi Harun, rasa mual, pusing, atau tidak nyaman secara tiba-tiba bisa jadi pertanda adanya energi negatif di tempat tersebut.
“Kalau muncul perasaan pusing, mual, atau hal-hal yang agak aneh, ya lebih baik diteliti dahulu,” katanya.
Ia menyarankan untuk berdoa sebelum makan dan lebih peka terhadap perubahan tubuh saat berada di tempat makan.
6. Ada Tali Pocong di Laci Kasir
Ciri ekstrem lain yang disebutkan oleh Miyan Sumaryana adalah adanya tali pocong di laci kasir. Benda ini diyakini digunakan dalam ritual ilmu hitam untuk menarik pelanggan.
"Di lacinya juga ada kayak tali pocong," kata Miyan.