Ruang hijau tersebar luas di area greenbelt, dihiasi deretan pohon rindang dengan jarak tanam teratur yang membuat udara tetap sejuk meski berada di tengah kawasan perkotaan.
Kota mandiri ini bahkan mengintegrasikan sistem drainase ramah lingkungan melalui EcoHydro Loop System. Teknologi ini memungkinkan sirkulasi air hujan diolah kembali secara alami untuk mengurangi risiko banjir dan mendukung konservasi air.
Pendekatan ini menegaskan komitmen township ini terhadap pengembangan kota berkelanjutan di masa depan.
Dari sisi investasi, kawasan ini menyimpan potensi luar biasa. Letaknya yang strategis — hanya lima menit dari Stasiun Cikarang dan sepuluh menit dari Exit Tol Telaga Asih — menjadikannya mudah diakses dari berbagai penjuru Jabodetabek.
Ke depannya, kawasan ini akan dirancang sebagai Transit Oriented Development (TOD), terhubung langsung dengan jaringan transportasi publik seperti LRT, MRT, dan Bus BTS milik Pemkab Bekasi.
Konsep ini mendukung mobilitas harian para penghuni agar lebih efisien, nyaman, sekaligus mengurangi ketergantungan pada kendaraan pribadi.
Berbagai keunggulan di atas membawa standar baru bagi pengembangan kota mandiri di Indonesia. Siapa sangka, kawasan yang dulu dikenal panas, berdebu, dan penuh truk industri kini disulap menjadi kota modern yang asri, ramah lingkungan, dan berpotensi besar menjadi pusat pertumbuhan ekonomi baru di koridor timur Jakarta?