Menurut fengshui, setiap warna mewakili salah satu dari lima elemen, yaitu kayu, api, tanah, logam, dan air. Warna lantai sebaiknya disesuaikan dengan elemen dominan di ruangan.
Misalnya, warna cokelat mewakili elemen tanah dan cocok untuk ruang keluarga atau kamar tidur. Sementara itu, abu-abu lebih selaras dengan elemen logam untuk area kerja.
Warna-warna mencolok sebaiknya dihindari karena bisa menciptakan ketidakseimbangan energi. Tetaplah pada warna yang menenangkan dan harmonis dengan fungsi ruangan.
3. Pilih Pola Lantai yang Tenang dan Tidak Menyilaukan
Pola lantai dalam feng shui sebaiknya sederhana dan tidak mendominasi ruangan. Pola yang tenang membantu aliran energi tetap stabil dan tidak memicu kekacauan visual.
Garis-garis mencolok atau kontras tinggi bisa menandakan konflik dan sebaiknya dihindari. Pola kotak-kotak pun cenderung mengacaukan ketenangan dalam ruangan.
Pola lantai seperti bentuk bintang atau berlian sebaiknya dihindari karena menciptakan energi negatif yang tajam. Bentuk ini bahkan dipercaya bisa merusak keharmonisan rumah.
Sebaliknya, pola segi enam dianggap lebih ramah secara feng shui karena tidak memiliki sudut tajam. Pola ini juga lebih fleksibel untuk dikombinasikan dengan berbagai warna.
Dengan pemilihan pola yang tepat, lantai bisa menjadi elemen dekoratif yang memperkuat energi positif di rumah. Visual yang tenang akan membuat rumah terasa lebih damai.
Baca Juga: Inspirasi Desain Kitchen Set untuk Rumah Minimalis: Hemat Tempat Plus Estetik