Threads of Identity di STUDIOFOLIO 2025: Karya Generasi Baru Desainer Indonesia yang Siap Mendunia

Dinda Rachmawati Suara.Com
Minggu, 06 Juli 2025 | 17:21 WIB
Threads of Identity di STUDIOFOLIO 2025: Karya Generasi Baru Desainer Indonesia yang Siap Mendunia
“Threads of Identity” di STUDIOFOLIO 2025: Karya Generasi Baru Desainer Indonesia yang Siap Mendunia (Dok. Istimewa)

Suara.com - Dunia mode Indonesia mendapat suntikan semangat baru lewat hadirnya pameran kreatif berskala internasional bertajuk STUDIOFOLIO 2025, yang diselenggarakan oleh LaSalle College Jakarta untuk pertama kalinya. 

Bertempat di Spac8 Ashta District 8, Jakarta Selatan, pada 3–6 Juli 2025, pameran ini bukan hanya menjadi ajang apresiasi karya mahasiswa, tetapi juga panggung prestisius yang memperlihatkan bagaimana pendidikan vokasi kreatif bisa bersinergi langsung dengan kebutuhan dan ritme industri global.

Dari delapan program studi unggulan yang ditampilkan, mulai dari Fashion Design, Fashion Business, Interior Design, Graphic Design, Digital Media Design, Photography, Artistic Make Up, hingga Game Art Design, salah satu sorotan utama adalah pergelaran fashion show bertajuk “Threads of Identity”. 

Lebih dari 120 karya fashion couture rancangan mahasiswa dipamerkan dalam perhelatan ini, menjadi representasi semangat, keberanian, dan keunikan generasi muda desainer Tanah Air.

Fashion sebagai Wadah Identitas dan Inovasi

Threads of Identity bukan sekadar pertunjukan busana. Ia menjadi sebuah pernyataan kolektif dari mahasiswa LaSalle College Jakarta tentang bagaimana mereka memaknai identitas pribadi dan kultural dalam bentuk visual. 

Menggabungkan nilai-nilai tradisi, teknologi, hingga keberlanjutan, para desainer muda ini menyuguhkan karya-karya yang tak hanya indah dipandang, namun juga sarat makna.

“Fashion kini bukan hanya tentang estetika, tapi juga tentang menyuarakan sesuatu yang lebih besar, entah itu kesadaran lingkungan, pemaknaan ulang terhadap budaya lokal, atau bahkan keresahan sosial,” ujar salah satu panelis diskusi, Toton Januar, seorang fashion designer dari label TOTON, dalam sesi talkshow bertajuk The Resistance Is Well Dressed.

Kolaborasi lintas program pun terasa kuat dalam acara ini. Tidak sedikit dari karya fashion couture yang dipresentasikan memanfaatkan pendekatan interdisipliner, visual branding dari mahasiswa Graphic Design, kampanye digital dari Digital Media Design, hingga dukungan artistik rias dari Artistic Make Up Program.

Baca Juga: Dari Mimpi ke Prestasi: Beasiswa untuk Mahasiswa Berbakat Indonesia

Mengangkat tema “The Networked Studio: The World Is Your Classroom”, STUDIOFOLIO 2025 menghadirkan lebih dari sekadar pameran. Ini adalah ruang terbuka yang dirancang sebagai ekosistem kolaboratif.

Tempat di mana mahasiswa tidak hanya mempresentasikan hasil karya mereka, tetapi juga membangun jejaring, belajar langsung dari para profesional, hingga mendiskusikan masa depan industri kreatif.

Puncak Perayaan dan Jejaring Profesional

STUDIOFOLIO 2025 ditutup dengan acara Alumni Night, bagian dari peluncuran program Re:connect, sebuah inisiatif membangun komunitas kreatif lintas generasi di lingkungan LaSalle College Jakarta. 

Dalam sambutannya, Mr. Hairun Ali Ghani, Campus Director LaSalle College Jakarta, menyampaikan, “STUDIOFOLIO 2025 adalah bukti nyata dari komitmen kami terhadap hasil yang konkret, portfolio yang kuat, kolaborasi nyata dengan industri, dan pengembangan personal branding mahasiswa secara berkelanjutan. Semua ini berjalan secara seamless, dari ruang kelas hingga industri, bahkan ke panggung dunia.”

Sebagai bagian dari jaringan pendidikan global LCI Education yang berbasis di Montreal, Kanada, LaSalle College Jakarta menerapkan filosofi “International Learning With Local Impact”. 

Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI