Menurut Chandra G. Hendarto, Steering Committee FLOII Expo, tren memiliki tanaman asli perlu dibangkitkan kembal, tidak hanya untuk estetika, tetapi sebagai bagian dari budaya hidup sehat dan berkelanjutan.
“Kita ingin membangun tren baru, menempatkan tanaman hidup asli di rumah, kantor, hotel, atau ruang publik. Dari situ akan tercipta pasar berkelanjutan untuk tanaman hias dalam negeri,” ujarnya.
Dukungan dari pemerintah, khususnya Kementerian Pertanian RI, turut memperkuat legitimasi FLOII sebagai kekuatan baru dalam industri hortikultura tropis.
Dalam sambutannya, Ir. Siti Bibah Indrajati, M.Sc, dari Direktorat Jenderal Hortikultura, menyatakan bahwa FLOII adalah contoh nyata bagaimana florikultura bisa tumbuh dari masyarakat dan menjadi gerakan nasional.
“Kami berharap FLOII 2025 bisa menjadikan Indonesia sebagai pusat perhatian dunia dalam pengembangan florikultura tropis,” ungkapnya penuh optimisme.