Suara.com - Kawasan Senen yang dulu identik dengan terminal, pasar, dan lalu lintas padat kini mulai bertransformasi menjadi destinasi gaya hidup yang modern namun tetap sarat makna sejarah. Melalui proyek revitalisasi kawasan strategis Segitiga Emas Senen, Jakarta kembali menghadirkan wajah baru yang lebih segar, tertata, dan tentunya lebih menarik bagi generasi muda.
Perpaduan antara nilai heritage dan sentuhan kekinian menjadikan kawasan ini tak sekadar tempat singgah, melainkan ruang hidup yang layak dinikmati.
Salah satu langkah besar dalam proses transformasi ini adalah penggantian nama Millennium Mall menjadi Mal Atrium Senen, yang diumumkan secara resmi oleh PT Nusa Mandiri Properti.
Perubahan nama ini tidak hanya soal branding, tetapi juga menjadi penanda babak baru bagi pusat perbelanjaan ikonik yang berada tepat di jantung kawasan Segitiga Emas Senen, Jakarta Pusat.
“Transformasi ini bukan sekadar perubahan nama, tetapi juga pembaruan identitas dan semangat kami dalam mengembangkan pusat perbelanjaan yang relevan dengan kebutuhan masyarakat urban masa kini,” ujar Elly Christin, Direktur PT Nusa Mandiri Properti.
Perubahan nama ini berlaku efektif mulai 1 Juni 2025, dan akan dikukuhkan secara resmi melalui konferensi pers pada 10 Juli 2025, bertempat di area utama Mal Atrium Senen.
Menghidupkan Kembali Warisan Kota
Bukan tanpa alasan kawasan ini dijuluki Segitiga Atrium—karena sejak lama, kawasan Senen telah menjadi pusat ekonomi dan sosial yang aktif, bahkan sejak era kolonial. Upaya revitalisasi ini pun mengusung semangat untuk kembali merayakan warisan kota (heritage) dengan pendekatan desain yang lebih modern serta fasilitas yang ditingkatkan.
Transformasi Mal Atrium Senen mencakup berbagai aspek penting, mulai dari:
Baca Juga: Membangun Budaya Literasi Lewat Transformasi Perpustakaan Sekolah Dasar
- Renovasi area publik seperti toilet, eskalator, lift, hingga pembenahan total area lower ground agar lebih nyaman dan bersih.
- Rebranding visual yang menghadirkan identitas mal yang lebih segar dan kekinian.
- Tetap mempertahankan pusat onderdil sebagai bagian dari karakter khas serta akar komunitas lokal yang sudah terbangun sejak lama.
- Menghadirkan tenant nasional dan internasional yang sesuai dengan selera dan gaya hidup masa kini.
- Menjadi meeting point strategis, mengingat lokasinya yang dikelilingi hotel, perkantoran, dan instansi pemerintahan.
Revitalisasi ini juga didukung oleh kolaborasi aktif antara Mal Atrium Senen dengan berbagai pihak, termasuk Asosiasi Pengelola Pusat Belanja Indonesia (APPBI) DKI Jakarta dan Pemerintah Provinsi DKI Jakarta.
Bentuk nyata dari dukungan tersebut adalah penunjukan Mal Atrium Senen sebagai tuan rumah closing ceremony Festival Jakarta Great Sale 2025—sebuah kepercayaan besar yang menegaskan posisi strategis kawasan ini dalam industri ritel dan hiburan ibu kota.
“Dengan perubahan nama dan pembaruan menyeluruh ini, kami yakin Mal Atrium Senen akan menjadi tujuan favorit warga Jakarta Pusat dan sekitarnya. Kami membuka ruang bagi komunitas, pelaku usaha, dan masyarakat luas untuk menikmati pusat perbelanjaan yang lebih inklusif, nyaman, dan berkarakter,” pungkas Elly Christin.
(Himayatul Azizah)