1.000 Bakau Ditanam: Harapan Baru Pesisir Tangerang dari Krisis Iklim

Dinda Rachmawati Suara.Com
Senin, 21 Juli 2025 | 11:07 WIB
1.000 Bakau Ditanam: Harapan Baru Pesisir Tangerang dari Krisis Iklim
1.000 Bakau Ditanam: Harapan Baru Pesisir Tangerang dari Krisis Iklim (Dok. AEON Environmental Foundation (AEF))

Suara.com - Di tengah berbagai ancaman krisis iklim dan rusaknya ekosistem pesisir, langkah nyata untuk menyelamatkan lingkungan terus digalakkan. 

Salah satunya melalui kegiatan penanaman 1.000 pohon bakau yang dilakukan oleh 200 sukarelawan di Taman Mangrove Ketapang, Kabupaten Tangerang, Banten, dalam program bertajuk “Penanaman Pohon Tangerang”.

Penanaman yang diinisiasi oleh AEON Environmental Foundation (AEF) ini berlangsung pada Sabtu (19/7). Agendanya bukan hanya untuk pelestarian lingkungan, tetapi juga simbol kerja bersama lintas sektor untuk melindungi kawasan pesisir dari ancaman nyata seperti banjir, abrasi, hingga pemanasan global. 

Wilayah Taman Mangrove Ketapang sendiri dipilih atas masukan dari tokoh lingkungan hidup nasional, Prof. Emil Salim, yang turut terlibat dalam proses identifikasi lokasi.

Pohon Bakau: Lebih dari Sekadar Tanaman Pesisir

Banyak yang belum menyadari betapa pentingnya peran hutan bakau dalam kehidupan sehari-hari. Lebih dari sekadar tumbuhan pinggir laut, bakau adalah pelindung alami daratan. 

Akar-akar kuatnya mampu menahan erosi dan memperlambat gelombang pasang. Ia juga berperan sebagai penyerap karbon yang efektif, menjadikannya salah satu solusi alamiah dalam menghadapi perubahan iklim.

“Dengan segala kebaikan bakau ini, saya berharap secara tulus bahwa dari 1.000 bakau yang ditanam bersama pada hari ini, akan tumbuh sebuah hutan yang kaya akan kehidupan di dalamnya,” ujar Nishihara Kensaku, perwakilan dari AEF dalam sambutannya di hadapan masyarakat yang hadir.

Selain fungsi ekologis, keberadaan hutan mangrove juga penting bagi ketahanan wilayah pesisir terhadap bencana. Di Tangerang, kawasan sekitar Taman Mangrove Ketapang kerap menghadapi genangan dan kerusakan akibat abrasi. 

Baca Juga: Banjir Saat Kemarau: Alarm Bahaya Krisis Iklim yang Tak Bisa Disepelekan

Dengan adanya penghijauan ini, diharapkan terbentuk zona penyangga alami yang dapat mengurangi risiko tersebut dalam jangka panjang.

Gerakan yang Tumbuh Bersama Masyarakat

Program ini merupakan bagian dari komitmen jangka panjang AEF yang telah melakukan kegiatan penanaman di Indonesia sejak 2011.

Sebelumnya, AEF telah menanam lebih dari 94.000 pohon bersama 8.100 sukarelawan di wilayah Jakarta. Tahun ini menjadi kali pertama AEF memperluas jangkauan ke kawasan Tangerang.

Namun lebih dari angka dan data, yang menarik dari kegiatan ini adalah semangat keterlibatan masyarakat. Sebanyak 200 sukarelawan lokal turut menanam, menciptakan ruang kolaborasi antara komunitas, pemerintah daerah, dan lembaga lingkungan. 

Hal ini penting, karena pelestarian alam tak bisa berjalan sendiri—ia butuh partisipasi dan rasa memiliki dari banyak pihak.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI