Suara.com - Setiap orang pastinya pernah mengalami gerakan otot tak sadar di bagian mata kanan atas yang terjadi secara tiba-tiba atau yang dikenal sebagai kedutan.
Gejala ini bisa datang kapan saja, muncul secara tiba-tiba di bagian-bagian tertentu dalam tubuh seseorang, umumnya terjadi di beberapa area seperti kelopak mata, tangan, kaki, alis dan otot wajah yang lainnya.
Kedutan juga bisa muncul di area lain seperti perut, paha atau bahkan jari tangan. Kadang gerakan otot tersebut bisa terjadi berulang-ulang dalam waktu yang singkat.
Mata berkedut atau kedutan tengah jadi perbincangan hangat di kalangan masyarakat. Ada yang mengaitkan fenomena tersebut dengan hal-hal yang ghaib.
Ada pula yang beranggapan, gejala otot tersebut merupakan gejala umum yang tidak perlu dimaknai secara berlebihan.
Untuk lebih jelasnya, artikel dibawah ini akan mengulas makna kedutan dari tiga prespektif, menurut Islam, Primbon Jawa, dan ilmu kedokteran.
Harapannya setelah mengetahui makna kedutan dari tiga perspektif tersebut, pembaca bisa

Kedutan Mata Kanan Atas Menurut Pandangan Islam
Dikutip dari muslim.infoindonesia, dalam ajaran Islam kedutan mata kanan atas tidak memiliki makna khusus. Tidak ada dalilnya dalam Al-Qur’an atau hadis yang menjelaskan hal tersebut.
Islam memandang fenomena tersebut sebagai kondisi yang wajar dan normal. Selama tidak disertai gejala Kesehatan yang lebih serius.
Baca Juga: Benarkah Telinga Berdenging Pertanda Panggilan Nabi Muhammad SAW? Ini Kata Buya Yahya
Dalam pandangan Islam, hal-hal gaib dan masa depan merupakan kehendak Allah SWT. Hal ini tercantum dalam ayat Al-Qur’an Surah An-Naml ayat 65 yang berbunyi:
"Katakanlah [Nabi Muhammad], 'Tidak ada siapa pun di langit dan di bumi yang mengetahui sesuatu yang gaib selain Allah. Mereka juga tidak mengetahui kapan mereka akan dibangkitkan,'" (QS. An-Naml [27]: 65).
Kedutan Mata Kanan Atas Menurut Primbon Jawa
Menurut Primbon Jawa, makna kedutan mata dapat diartikan banyak hal seperti berikut ini:
1. Datangnya Keberuntungan
Kedutan di mata kanan atas kerap diartikan sebagai pertanda rezeki atau keberuntungan yak tak terduga, seperti uang, barang berharga atau kesuksesan dalam karir dan bisnis.
Namun Primbon Jawa mengingatkan bahwa keberuntungan ini umumnya terjadi atas hasil usaha dan kerja keras yang telah dilakukan sebelumnya.