Suara.com - Kulit penis kering adalah kondisi saat kulit di area penis menjadi terasa kering, kasar, dan bisa disertai pengelupasan, kemerahan, gatal, atau bahkan pecah-pecah.
Kulit penis memang cenderung lebih tipis dan sensitif sehingga mudah mengalami iritasi yang menyebabkan kekeringan.
Gejala yang bisa muncul termasuk kulit terasa kencang setelah mandi, gatal, kemerahan, pengelupasan kulit, hingga kulit pecah-pecah dan berdarah.
Lantas apa penyebab kulit penis kering? Kulit penis kering bisa disebabkan oleh beberapa faktor utama, antara lain:
1. Iritasi dari sabun atau produk pembersih yang mengandung bahan kimia keras, deterjen, pewangi, atau terlalu sering menggosok area genital. Kulit penis yang tipis sensitif mudah kering bila terjadi iritasi.
2. Kurangnya pelumasan saat berhubungan seksual atau masturbasi. Gesekan yang berlebihan tanpa pelumas bisa menyebabkan kulit menjadi kasar, kering, dan mudah rusak.
3. Alergi terhadap lateks kondom, spermisida, atau bahan lain seperti deodoran dan pewangi. Alergi ini sering memicu ruam, gatal, kemerahan, bahkan kulit kering dan pecah-pecah.
4. Pakaian yang terlalu ketat bisa menyebabkan gesekan dan peradangan yang membuat kulit penis kering dan iritasi.
5. Penyakit kulit seperti eksim, dermatitis kontak, infeksi jamur, atau balanitis juga dapat menyebabkan kulit penis kering, mengelupas, dan gatal.
Selain itu, mandi dengan air terlalu panas juga dapat menghilangkan minyak alami kulit sehingga menimbulkan kekeringan.
Untuk mengatasinya, disarankan menghindari sabun keras, menggunakan pelumas yang sesuai saat berhubungan, memilih pakaian dalam yang longgar dan berbahan katun, serta menjaga kebersihan dengan pembersih lembut atau hanya air hangat.
Jika gejala parah atau berkelanjutan, sebaiknya konsultasi ke dokter kulit untuk pemeriksaan dan pengobatan spesifik, seperti salep kortikosteroid atau antijamur jika diperlukan.