Bawa Tote Bag Berat Setiap Hari, Bahaya Nggak Sih? Ini Penjelasan Medisnya

Selasa, 29 Juli 2025 | 06:33 WIB
Bawa Tote Bag Berat Setiap Hari, Bahaya Nggak Sih? Ini Penjelasan Medisnya
Ilustrasi wanita menggunakan tote bag. (Unsplash/Kevin Grieve)

Suara.com - Tote bag alias tas jinjing kini sudah jadi item fashion kekinian, karena memberikan kesan stylish. Tapi cara pemakaian yang hanya di satu bahu membuat banyak yang mempertanyakan, benarkah bisa membuat punggung bengkok?

Demi tampilan kekinian, tote bag berisi banyak barang seperti laptop, buku, botol minum berisi air, hingga buku catatan yang hasilnya menambah beban isi tas. Kondisi inilah yang dianggap membahayakan tubuh.

Tapi anggapan ini langsung dibantah Spesialis Orthopedi Tulang Belakang Eka Hospital BSD, dr. Asrafi Rizki Gatam, Sp.OT (K) Spine yang mengatakan tas dengan beban berat itu dinilai bisa bantu melatih otot bahu, khususnya tas ransel.

"Jawabannya enggak, itu udah pasti, nggak ya, karena membawa tas itu baik itu di satu sisi ataupun misalkan kita pakai tas ransel gitu ya, sebenarnya itu bagian yang membantu kekuatan otot di sekitar tulang belakang," ujar papar dr. Asrafi dalam acara diskusi di Bintaro, Tangerang Selatan, Jumat (25/7/2025).

 Spesialis Orthopedi Tulang Belakang Eka Hospital BSD, dr. Asrafi Rizki Gatam, Sp.OT (K) Spine. [Suara.com/Dini Afrianti E.]
Spesialis Orthopedi Tulang Belakang Eka Hospital BSD, dr. Asrafi Rizki Gatam, Sp.OT (K) Spine. [Suara.com/Dini Afrianti E.]

Dr. Asrafi menambahkan, dengan semakin seringnya otot terlatih membawa beban berat maka akan semakin baik juga kesehatan tulang belakang, karena dengan begitu otot yang mengelilingi tulang akan jadi lebih kuat.

Ia juga mengatakan tidak ada tolok ukur seberapa berat tas maksimal beban tas yang boleh dibawa, hanya saja menurut dr. Asrafi yang terpenting yaitu keharusan berolahraga pada setiap orang.

"Sebetulnya nggak ada ya batasan beban atau kita harus ganti (tas) kiri ke kanan gitu, sebetulnya nggak ada," jelasnya.

"Jadi intinya adalah satu ya, manusia itu harus bergerak. Pada hakikatnya manusia tuh harus bergerak dan itu sebisa mungkin harus dilakukan ya, nomor satu," sambungnya.

Lebih jauh ia menjelaskan olahraga harus memiliki dua dasar utama, yaitu melatih kinerja jantung dan paru yang disebut olahraga kardio, lalu olahraga yang melatih otot tubuh yaitu olahraga beban.

Baca Juga: Apa Sepatu Lari yang Aman dan Cocok untuk Orang Gemuk? Cek 5 Rekomendasi Dokter Tirta

"Melatih otot itu mudahnya dengan angkat beban, itu yang paling mudah ya. Kalau latihan jantung, paru-paru kayak lari, bersepeda, berenang, semuanya melatih jantung dan paru-paru," papar dokter yang berpraktik di Gatam Institute tersebut.

Meski begitu, dr. Asrafi mengatakan tidak masalah jika jenis olahraga yang dilakukan tidak spesifik, karena menurutnya olahraga tertentu seperti padel, basket, atau voli maka secara tidak langsung akan melatih otot, jantung, dan paru sekaligus.

"Nggak semata-mata harus spesifik itu, sebenarnya medianya kan banyak. Orang yang serius main basketnya, ada larinya, ada latihan fisiknya, begitu juga dengan olahraga-olahraga yang baik," pungkas dr. Asrafi.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI