Suara.com - Misteri yang menyelimuti kematian tragis diplomat muda Kementerian Luar Negeri (Kemlu), Arya Daru Pangayunan (39), memasuki babak baru yang semakin menegangkan.
Titik terang mulai tersibak dari gulita rekaman CCTV yang berhasil diamankan Polda Metro Jaya, mengungkap jejak terakhir Arya yang penuh kejanggalan pada malam sebelum jasadnya ditemukan dalam kondisi mengenaskan.
Gerak-gerik tak biasa Arya terekam jelas di rooftop atau atap lantai 12 Gedung Kemlu pada Senin, 7 Juli 2025. Selama 1 jam 26 menit, di tengah sunyinya malam ibu kota, Arya terekam berada di ketinggian itu, membawa dua buah tas yang kini menjadi pusat teka-teki.
Aktivitas inilah yang diyakini menjadi salah satu kunci utama untuk membuka tabir penyebab kematiannya yang hingga kini masih menjadi buah bibir.
Kabid Humas Polda Metro Jaya, Kombes Ade Ary Syam Indradi pada Kamis (24/7/2025) membeberkan temuan krusial terkait misteri kematian diplomat muda itu.
![Staf Kemlu Arya Daru Pangayunan. [istimewa]](https://media.suara.com/pictures/653x366/2025/07/14/44181-staf-kemlu-arya-daru-pangayunan.jpg)
Menurutnya, rekaman digital tersebut menjadi fokus utama penyidik dalam merangkai kepingan puzzle yang hilang.
"Berdasarkan data CCTV yang kami analisis, diduga pada tanggal 7 Juli 2025, sekitar pukul 21.43 hingga 23.09 WIB, korban berada di rooftop lantai 12 Gedung Kemenlu," ungkapnya.
Misteri 1 Jam 26 Menit dan Hilangnya Dua Tas
Temuan ini bukan sekadar soal keberadaan Arya di lokasi tak wajar pada malam hari. Lebih dari itu, rekaman CCTV menangkap sebuah detail ganjil yang memicu spekulasi lebih dalam.
Baca Juga: Pede Roy Suryo dkk Bakal Dibui, Silfester Matutina soal Drama Ijazah Jokowi: Ini Sudah Game Over!
Arya, yang terekam naik ke rooftop dengan menenteng tas gendong dan tas belanja, justru turun dengan tangan kosong.
"Korban terpantau naik membawa tas gendong dan tas belanja. Namun saat turun, tas-tas itu tidak lagi terlihat dibawa oleh korban," bebernya.
Hilangnya dua tas ini secara misterius di atap gedung kementerian menjadi pertanyaan besar. Apa isi dari tas-tas tersebut? Apakah berisi barang pribadi, dokumen penting terkait pekerjaannya sebagai diplomat, atau justru benda-benda yang berkaitan dengan akhir hayatnya?
Polisi kini berpacu dengan waktu untuk memeriksa isi tas yang sengaja ditinggalkan Arya tersebut, berharap menemukan petunjuk vital.

Jejak Terakhir di Indekos: Kantong Kresek Hitam Jadi Kunci?
Kejanggalan tak berhenti di Gedung Kemlu. Rangkaian rekaman CCTV lain yang disita polisi dari sekitar indekos korban di kawasan Gondangdia Kecil, Menteng, Jakarta Pusat, juga menunjukkan aktivitas terakhir Arya sebelum ditemukan tak bernyawa.